Pameran Lukisan oleh Komunitas Art Continuous: Sebuah Implementasi Lain Pahlawan

Pameran Lukisan oleh Komunitas Art Continuous: Sebuah Implementasi Lain Pahlawan

Dari 17 pelukis Art Continuous ada 35 lukisan yang dipajang. Tampak dua dalam foto ini karya Kak Herry berjudul Perahu di Muara Camplong (kanan atas) dan Maria Emma V berjudul Magician (kiri atas). -Majalyn Nadiranisa/HARIAN DISWAY-

Di atasnya ada figur dengan bagian tubuh yang tidak lengkap. Bagian bawah mereka dibuat dengan tinta yang menetes dengan berbagai warna yang bisa mengundang emosi seperti oranye dan merah.

Sejumlah 6 figur terlukis di atas. Seperti lelah berjuang, membungkuk, menyakitkan, hingga berdarah. Menceritakan kiprah ibu yang sedang melindungi anaknya dari kerasnya dunia.

Pameran yang dibuka tepat bebarengan dengan Hari Pahlawan 10 November 2023 lalu itu menggeber 35 lukisan. Pengunjung bisa menikmatinya sampai 9 Desember 2023. "Para pelukis tidak hanya dari Surabaya. Art Continuous ini membuka kesempatan untuk para pelukis dari berbagai daerah,” terang Nini.

Ada yang dari Sidoarjo, Malang, dan Madura. Selain Nini, Monica, dan Bambang, pelukis lainnya yang turut serta adalah Djagad Ngadianto dengan lukisan berjudul Nologareng, Katleenn N terlihat dalam Kodok, karya Wahyu SR bisa disimak dalam judul Melting, dan Yunus Eko Sasmito melukis Alone. 

Pelukis Wiyoto menyertakan Elang 1, Supaat Margie memamerkan Arwana, Mujihit dengan Kesetiaan, Syam Arif dengan Bunga, Maria Emma W menggambar Magician, Kak Herry dengan Perahu di Muara Camplong, Panas karya Innuri Sulasmono, Vian Vanes memajang Autumn, Eddy Fals dengan Point of Kakbah, dan Willy Setyono dengan Rama dan Shinta.

Nini menyampaikan bahwa pameran oleh Art Continuous direncanakan berlangsung rutin setiap bulan. Kebetulan pelukis yang tergabung dalam Art Continuous sangat banyak yang. "Jadi, bulan depan pameran diganti dengan karya pelukis Art Continuous yang lain," tegasnya. (Heti Palestina Yunani-Wafiqul Azizah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: