Pembunuhan Sadis di Gresik
Dua pelaku pembunuhan rekan kerjanya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan saat ini telah diamankan polisi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Pembunuhan di Gresik, Jawa Timur, ini sangat sadis. Pria inisial AN, 30, ditemukan tewas dengan pisau besar masih tertancap di mulut. Kepalanya juga bocor. Polisi masih menyelidiki, tapi dua pria dicurigai dan sedang diinterogasi Polisi. Mengapa pembunuhnya begitu sadis?
KORBAN AN yang tewas diketahui kakaknya, NU. Di rumah Dusun Glindung, RT 4/RW 2, Pranti, Menganti, Gresik, Selasa, 28 November 2023, pukul 02.00 WIB. Kondisi mayat begitu. Lalu, NU lapor polisi karena menduga itu pembunuhan.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan kepada wartawan mengatakan, ”Iya, benar, korban pertama ditemukan oleh kakaknya. Meninggal dengan pisau masih tertancap di mulut.”
BACA JUGA: Pembunuhan yang Sudah Lama, Korban pun Sudah Jadi Kerangka
BACA JUGA: Lho, Ternyata Ada Kebetulan di Pembunuhan Mahasiswa UI
Polisi lalu melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan alat bukti. Akhirnya ditangkap dua pria yang dicurigai. Namun, polisi belum mengumumkan hasil penyelidikan. Penyelidikan masih berlanjut.
Bahwa itu pembunuhan, sudah pasti. Orang tidak mungkin bunuh diri dengan menancapkan pisau ke mulut. Sebab, itu sangat sakit dan matinya lama. Hal lain yang mengindikasikan itu pembunuhan adalah kepala korban, ada titik yang remuk. Pukulan benda tumpul. Mungkin palu.
Jenazah AN dikirim ke RSUD Ibnu Sina untuk diautopsi. Terdapat luka di bagian mulut dan kepala yang diduga akibat tusukan benda tajam, juga pukulan benda tumpul. Polisi pun menemukan palu dan paving block.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan di Pasuruan: Ngono yo Ngono, ning Ojo Ngono
Motor korban juga hilang. Bisa perampokan atau pembunuh sengaja membuat skenario seolah itu perampokan.
Para tetangga yang diwawancarai wartawan menduga AN gay. Di rumah itu ia tinggal sendirian. Tetapi, tamunya selalu lelaki, berganti-ganti, dan sering kali tamu menginap.
Tetangga AN bernama Subakir, 62, mengungkapkan, AN berkarakter tertutup.
”AN ini sering bawa teman laki-laki, kalau masuk rumah AN juga pakai helm teropong. Jadi, kami tidak lihat wajahnya.”
Bagi warga dusun itu yang masih tradisional, sikap AN seperti itu tidak lazim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: