Kebakaran di Padmosusastro Surabaya, Pedagang Barang Antik Rugi Ratusan Juta

Kebakaran di Padmosusastro Surabaya, Pedagang Barang Antik Rugi Ratusan Juta

Kios penjual barang antik di Jalan Padmosusastro yang ludes terbakar.-Pace Morris-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kamis dini hari, 7 Desember 2023, sekitar pukul 03.30 WIB, terjadi kebakaran besar di Jalan Padmosusastro, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Akibatnya, tujuh bangunan yang digunakan sebagai tempat jualan, habis dilahap si jago merah.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan, kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik. 18 unit kendaraan Damkar diterjunkan untuk menjinakkan kobaran api. Api pokok dinyatakan padam sekitar pukul 04.30 WIB.

"Pembasahan selesai dan dinyatakan kondusif sekitar pukul 05.25 WIB. Untuk korban, nihil," ujar Dedik.

Aldi, 28, salah satu korban menceritakan, ketika itu ia dan istri beserta anaknya sedang tidur. Aldi yang sudah terlelap tidak tahu menahu jika ada kobaran api, hingga ia dibangunkan orang tuanya.

"Kalau gak dibangunin bapak, mungkin saya kepanggang bertiga. Di dalam ada saya, istri, sama anak," ceritanya pedagang barang antik itu saat ditemui di lokasi.

BACA JUGA:Tim Gabungan Padamkan Kebakaran Lahan di Gunung Anjasmoro

BACA JUGA:Dua Orang Meninggal dalam Kebakaran Rumah di Manyar Kertajaya, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Mengetahui ia dan keluarganya dalam bahaya, sontak Aldi mengajak istri dan anaknya keluar dari rumah. Di luar, ia melihat api yang sudah berkobar. Para tetangganya sedang berusaha memadamkan api.

Namun apa daya, kobaran api sudah terlanjur membesar. Mengetahui usaha mereka tak akan berhasil, warga lain menghubungi petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan DPKP Kota Surabaya.

"Api awalnya dari ruko yang jual abon. Biasanya goreng abon. Ini bangunan juga nyambung, jadi ya cepet kalau ada kebakaran mas," ujar penjual barang antik ini.

Pria asal Bandung itu pun harus merugi ratusan juta. Semua barang  di dua ruko yang ia sewa ludes terbakar.  "Kalau barangnya aja itu 200 juta lebih, belum lagi perabotan-perabotan, itu gak tau berapa. Lemari ada enam beberapa diantara dari kayu jati, sekarang tinggal satu lemari," tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: