Media Visit Smanisda ke Kantor Harian Disway: Tur Ruang Redaksi hingga Berbagi Ilmu Jurnalistik

Media Visit Smanisda ke Kantor Harian Disway: Tur Ruang Redaksi hingga Berbagi Ilmu Jurnalistik

Kunjungan ekskul Ekspresi SMAN 1 Sidoarjo (Smanisda) le Kantor Harian Disway pada Senin, 18 Desember 2023-Muhammad Azzam Ishomuddin for Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Takjub. Itulah kata pertama yang tergambar ketika memasuki Kantor Harian Disway di Jalan Walikota Mustajab 76, Surabaya, Senin, 18 Desember 2023. Nuansa nyaman dan teduh begitu terasa di sana.

Tepat sampai di depan pintu kantor redaksi, kami disambut hangat oleh dua jurnalis senior: Mohamad Nur Khotib dan Guruh Dimas Nugraha. Seluruh anggota ekskul Ekspresi SMAN 1 Sidoarjo (Smanisda) tur ruangan.

“Mungkin Harian Disway ini masih baru bagi kalian ya. Karena memang didirikan tahun 2020 saat pandemi Covid lalu,” kata Khotib menerangkan ketika kami sampai di ruang terima tamu.

Ruang depan itu apik. Dilengkapi dua buah sofa dan satu meja resepsionis. Serta lampu gantung yang memancarkan cahaya kuning menambah kesan estetik di dalamnya. 

Di ruang tamu itu pula terdapat satu lukisan besar yang membuat siapapun pasti tertarik untuk menengoknya. 

Lukisan yang menggambarkan pemandangan Kya-Kya, salah satu destinasi wisata kuliner pecinan ternama di Kota Surabaya. Dengan perpaduan warna merah dan kuning yang kental. 

Tak berhenti di situ. Kami lantas diajak masuk lebih dalam ke sebuah ruangan seperti ruang pertemuan. “Banyak lukisan di dalam sini, karena dulunya memang bekas galeri seni,” terang Khotib lagi.

Ya, banyak sekali lukisan-lukisan artistik yang terpajang sepanjang kami memasuki kantor redaksi Harian Disway. Bahkan di ruang rapat sekalipun. Memasuki lebih dalam, akhirnya kami sampai di sebuah tempat outdoor bagian belakang.

Di ruang terbuka itulah tempat nongkrong bersama. Tak hanya para karyawan, tetapi siapa saja termasuk mahasiswa magang. Dua meja panjang berjejer rapi di sana, tak lupa berbagai hiasan unik tergantung disana. Salah satunya, hiasan koleksi cover-cover Harian Disway sejak kali pertama terbit hingga paling baru.

Di seberang tempat tongkrongan ini, terdapat sebuah musala. Di dekatnya tumbuh pohon rindang menambah kesan teduh di sekitarnya.


Dua jurnalis Harian Disway, Guruh Dimas Nugraha (kiri) dan Mohamad Nur Khotib saat sesi berbagi pengalaman jurnalistik-Muhammad Azzam Ishomuddin for Harian Disway -

Setelah puas dibawa berkeliling kantor, kami dipersilakan duduk melingkar di ruang rapat. Guruh menerangkan bahwa Harian Disway ini dibentuk karena ketertarikan Dahlan Iskan saat pandemi Covid-19. Yakni untuk membuat harian dengan menyajikan lebih banyak tulisan-tulisan yang khas bergaya feature. 

Tulisan feature itu bisa membuat pembaca merasakan suasana yang berbeda dari tulisan hard news. Sekaligus bisa mendeskripsikan keadaan yang benar-benar terjadi di setiap peristiwa. 

Para wartawan dan penyunting Harian Disway juga biasa menggunakan gaya penulisan feature. Guruh merupakan salah satu wartawan yang senang sekali memakai gaya penulisan feature. Apalagi, Guruh sering melakukan perjalanan di setiap liputannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: