Atikoh Menangis Saat Temani Ganjar Pranowo Jenguk Relawan di Boyolali
Siti Atikoh menemani Ganjar Pranowo menjenguk korban pengeroyokan di Boyolali.-TPN Ganjar-Mahfud MD-
BOYOLALI, HARIAN DISWAY – Siti Atikoh Supriyanti, istri dari Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo, tak mampu menahan tangisnya saat mendampingi suaminya menjenguk relawan yang menjadi korban pengeroyokan oleh oknum TNI di BOYOLALI, Jawa Tengah, pada Minggu, 31 Desember 2023.
Momen haru tersebut terjadi setelah Atikoh dan Ganjar mengunjungi korban-korban pengeroyokan setelah mengikuti kampanye di Purworejo, Jawa Tengah.
Keduanya tiba di RSUD Pandan Arang, Boyolali, sekitar pukul 21.04 WIB dan langsung mendatangi korban-korban yang terbaring lemah di ruang perawatan.
Bersama anggota DPR RI dan kader PDI Perjuangan, Agustina Wilujeng, Atikoh dan Ganjar memasuki ruang perawatan untuk menyampaikan rasa prihatin mereka terhadap peristiwa tragis itu.
Dua korban pengeroyokan yang dirawat di RSUD Pandan Arang adalah Slamet Andono dan Arif Diva Ramandani. Baik Atikoh maupun Ganjar dengan penuh empati berbincang dengan korban serta keluarga mereka.
Setelah menjenguk Slamet Andono, Atikoh dan Ganjar kemudian mengunjungi Arif Diva Ramandhani. Saat bertemu dengan Arif, Atikoh tampak tak mampu menahan air matanya.
BACA JUGA:Ganjar Malam Tahun Baruan Bersama Santri Gus Ali Gondrong di Semarang
BACA JUGA:Ganjar Pranowo Jenguk Korban Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud di RSUD Boyolali
"Aku nggak ikut ya, Ayah. Enggak tega aku melihatnya," ucap Atikoh sambil mencoba menyeka air matanya.
"Saya datang ke sini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya," tegas Ganjar.
Ganjar, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode, mengecam tindakan brutal dan sewenang-wenang oknum TNI yang melakukan tindakan itu.
Ganjar Pranowo menjenguk relawan yang dikeroyok oknum TNI di Boyolali, Minggu, 31 Desember 2023.-TPN Ganjar-Mahfud MD-
Ia juga mengajak para pendukungnya untuk tetap tertib dan mematuhi semua aturan yang berlaku.
"Kami juga akan mengingatkan pendukung kami agar tertib dan tidak memancing kemarahan. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di Yogyakarta, bahkan ada yang meninggal. Jadi, cerita-cerita seperti ini harus dijadikan contoh agar tidak boleh terulang lagi," kata Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: