Biden Dikecam Kongres AS Atas Serangan Sepihak ke Markas Milisi Houthi Yaman
Joe Biden pun jengah dengan tingkah Israel yang semakin hari semakin brutal.-Drew Angerer/Getty Images-
HARIAN DISWAY - Beberapa anggota Kongres Amerika Serikat mengecam Presiden AS Joe Biden melancarkan serangan terhadap Houthi di Yaman secara sepihak tanpa persetujuan dari Kongres AS.
Biden berdalih bahwa serangan pada Kamis, 11 Januari 2024 malam hari waktu setempat ini dilakukan karena Houthi terus menyerang kapal-kapal komersil di Laut Merah. Padahal, Amerika Serikat telah memberikan peringatan berkali-kali kepada Houthi untuk menghentikan tindakannya itu.
Meskipun demikian, beberapa anggota Kongres AS tidak setuju terkait perintah Biden untuk menyerang markas Houthi di Yaman. Salah satu anggota kongres itu adalah Ro Khanna.
BACA JUGA:AS dan Inggris Serang Milisi Houthi di Yaman, Joe Biden: Kami Amankan Rute Komersil Dunia
Khanna mengatakan bahwa serangan Amerika Serikat atas perintah presiden itu tidak konstitusional. Biden telah melanggar Pasal 1 Konstitusi Amerika Serikat atas serangan secara sepihak itu, kata Khanna.
“Selama lebih dari sebulan, ia berkonsultasi dengan koalisi internasional untuk merencanakan hal tersebut, namun tidak pernah datang ke Kongres untuk meminta otorisasi seperti yang disyaratkan oleh Pasal I Konstitusi,” kata Khanna, dilansir dari Time.
Anggota Kongres AS lainnya yang mendukung Khanna adalah Thomas Massie, Rashida Tlaib, Val Hoyle, Mark Pocan, dan Jason Crow.
BACA JUGA:Laut Merah Memanas: Iran Tangkap Kapal Tanker Minyak AS di Selat Hormuz
Anggota Kongres AS Thomas Massie mengatakan bahwa hanya Kongres AS saja yang memiliki wewenang untuk menyatakan perang, dalam hal ini perang terhadap Houthi di Yaman.
Selain itu, Val Hoyle memperkuat pernyataan itu bahwa bunyi pasal dalam Konstitusi AS sudah jelas, yaitu Kongres AS memiliki kewenangan tunggal untuk mengizinkan keterlibatan militer dalam konflik luar negeri.
“Setiap presiden harus terlebih dahulu datang ke Kongres dan meminta izin militer, apapun partainya,” tambahnya.
BACA JUGA:AS-Inggris Serang Houthi, Raja Salman Buka Suara
Anggota Kongres AS Mark Pocan mengatakan bahwa Gedung Putih harus bekerja sama dengan Kongres AS sebelum melanjutkan serangan udaranya di Yaman.
“Amerika Serikat tidak bisa mengambil risiko terlibat dalam konflik yang sudah berlangsung puluhan tahun tanpa izin Kongres,” tegas Pocan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: