AS dan Inggris Serang Milisi Houthi di Yaman, Joe Biden: Kami Amankan Rute Komersil Dunia
Ledakan akibat serangan Amerika Serikat dan Inggris di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi pada Kamis, 11 Januari 2024. -Dailymail-
HARIAN DISWAY - Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara dan laut terhadap sasaran militer Houthi di Yaman pada Kamis, 11 Januari 2024 malam waktu setempat. Serangan ini dilakukan sebagai respons atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersil di Laut Merah.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa serangan itu menargetkan sejumlah sasaran militer Houthi yang dianggap membahayakan kebebasan pelayaran kapal di salah satu jalur pelayaran paling penting di dunia.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Gedung Putih, Biden mengatakan, serangan itu dilakukan bersama dengan Inggris dan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.
BACA JUGA:AS-Inggris Serang Houthi, Raja Salman Buka Suara
BACA JUGA:BREAKING NEWS: AS-Inggris Bombardir Yaman, Balas Milisi Houthi yang Bela Palestina
“Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan mentolerir serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi di salah satu rute komersial paling penting di dunia,” katanya, dilansir dari Al Jazeera.
“Saya tidak akan ragu untuk mengarahkan langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi rakyat kami dan arus bebas perdagangan internasional jika diperlukan,” tambah Biden.
Selain itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan bahwa serangan itu menargetkan sasaran militer Houthi, seperti drone, rudal balistik dan jelajah, radar pesisir dan sistem pengawasan udara.
“Tindakan ini dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan Houthi dalam membahayakan pelaut dan mengancam perdagangan global di salah satu jalur perairan paling penting di dunia,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan serangan presisi terhadap dua sasaran militer Houthi bersama Amerika Serikat.
Sebanyak empat pesawat jet tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Inggris berhasil menghancurkan sasaran militer itu, kata Menhan Inggris.
Pesawat jet tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Inggris saat lepas landas dari kapalnya pada Kamis, 11 Januari 2024. -Dailymail-
“Ancaman terhadap nyawa orang tak berdosa dan perdagangan global telah menjadi begitu besar sehingga tindakan ini tidak hanya diperlukan, namun merupakan tugas kita untuk melindungi kapal dan kebebasan navigasi,” kata Shapps.
Selain itu, serangan tersebut juga melibatkan rudal Tomahawk dan pesawat jet tempur yang diluncurkan dari kapal perang mereka. Rudal tersebut berasal dari kapal perusak, pesawat jet tempur F/A-18 Super Hornet, dan kapal selam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: