BMKG Sebut Bencana Hidrometeorologi di Jawa Barat Akibat Curah Hujan Tinggi

BMKG Sebut Bencana Hidrometeorologi di Jawa Barat Akibat Curah Hujan Tinggi

Petugas menyusuri wilayah genangan banjir pada Jumat malam di Kelurahan Braga, Kota Bandung. Dalam beberapa hari terakhir, Provinsi Jawa Barat dilanda bencana Hidrometeorologis yang cukup signifikan -BPBD Kota Bandung-

BANDUNG, HARIAN DISWAY – Sejumlah wilayah di Jawa Barat dilanda bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem pada 11 Januari 2024.

Diantaranya, banjir disertai lumpur dari luapan aliran Sungai Cikapundung di Kota Bandung, hujan dan angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang di Pegaden Barat Kabupaten Subang, tanah longsor yang menimpa beberapa wilayah diantaranya Kecamatan Coblong Kota Bandung, Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang, dan Bungbulang Kabupaten Garut. 


Petugas membersihkan sisa banjir di rumah warga Kelurahan Braga, Kota Bandung-BPBD Kota Bandung-

BACA JUGA:Waspada! Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai Indonesia Hingga Februari Mendatang

Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan bahwa BMKG telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah tersebut yang terus diperbaharui secara berkala menyesuaikan kondisi dinamika atmosfer. 

BACA JUGA:Taiwan Siap-Siap! Topan Koinu Mengakibatkan Hujan Lebat dan Angin Kencang

Selanjutnya, banjir yang merendam jalan raya Cikawung - Wado di Kabupaten Indramayu, banjir bandang di Kecamatan Lembang Bandung Barat, dan Hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang yang terjadi di wilayah Desa Jomin, Kabupaten Karawang mengakibatkan atap rumah warga rusak. 

Andri menyebut kondisi dinamika atmosfer di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan. 

Andri menjelaskan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia, yaitu hingga tanggal 13 Januari berpotensi terjadi di sebagian Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

BACA JUGA:Hujan Lebat dan Banjir Besar Tewaskan 33 Orang di Korea Selatan

Sedangkan pada tanggal 14-17 Januari potensi hujan lebat terjadi di sebagian wilayah Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Kep.Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur,Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Kepada masyarakat di daerah yang disebutkan,  Andri menghimbau untuk senantiasa waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.

"Biasanya situasi ini dicirikan dengan kondisi panas terik antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB yang selanjutnya ditandai dengan munculnya awan cumulonimbus (CB) yang berwarna gelap, tebal, dan berbentuk seperti kembang kol," pungkas Andri Ramdhani. (Dewi Aisyah Alya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bmkg news realease