Wakil Ketua Komisi B Anas Karno: Pengelola Wisata Agar Genjot PAD

Wakil Ketua Komisi B Anas Karno: Pengelola Wisata Agar Genjot PAD

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sektor pariwisata berpotensi besar menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya. Terutama pada momen-momen liburan sekolah. Karena itu butuh upaya optimalisasi yang serius dari para pengelola wisata.

Hal itu ditekankan Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno. Ia mencontohkan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang menjadi destinasi favorit. "Bila dioptimalisasi bukan tentu bisa mendongkrak PAD," jelasnya.

Apalagi, KBS terintegrasi dengan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Efeknya pun dobel. Pengunjung punya akses dekat dengan transportasi publik. 

Selain itu, pengunjung yang membawa kendaraan pribadi bisa parkir di sana. Retribusi parkir pun bisa ikut naik. Politikus PDI P itu juga mendorong para pengelola wisata berinovasi untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

BACA JUGA:Anggota DPRD Surabaya Kecam Aksi Brutal Buruh yang Keroyok Dua Anggota Satpol PP

BACA JUGA:Kabar Duka: Anggota DPRD Surabaya Ratih Retnowati Tutup Usia

"Pengelola harus berani membuat inovasi dan menyediakan fasilitas seperti wahana dan lain sebagainya. Sehingga, masyarakat akan lebih memilih wisata-wisata lokal Surabaya," tegasnya.

Hanya dengan itulah destinasi wisata Surabaya memiliki daya saing dengan wisata di daerah lain. Serta menarik wisatawan luar kota hingga luar negeri. Sehingga mampu menggenjot kontribusinya terhadap PAD.

Anas juga menyoroti faktor pariwisata yang belum maksimal. Salah satunya, kondisi lapangan yang kurang ideal. Belum berbasis sustainable development.

KBS Night Zoo, misalnya, masih butuh inovasi dan pengembangan. Begitu pula Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Romokalisari Adventure Land, Museum Tugu Pahlawan, Museum Pendidikan, maupun Kebun Raya Mangrove.

"Tentunya, optimalisasi PAD di sektor wisata ini juga membutuhkan peran serta masyarakat dengan memilih wisata-wisata di dalam kota sendiri," tegas Anas. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: