Banyak Insiden Kecelakaan Kereta Api, DJKA Paparkan Upaya Peningkatan Keamanan Jalur

Banyak Insiden Kecelakaan Kereta Api, DJKA Paparkan Upaya Peningkatan Keamanan Jalur

Lokomotif KA Pandalungan yang anjlok jelang Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo pada Minggu, 14 Desember lalu. DJKA melakukan peningkatan terhadap jaliur kereta api agar kejadian serupa tidak terulang-Kemenhub-

HARIAN DISWAY - Direktur Jenderal Perkerataapian (DJKA), Kementerian Perhubungan Risal Wasal menyatakan bahwa pihaknya terus lakukan evaluasi atas sejumlah insiden kereta api yang terjadi beberapa hari terakhir.

Pada awal tahun 2024 ini catatan keselamatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) memang tidak begitu bagus. Pada 5 Januari lalu, Kereta Api Turangga bertabrakan dengan Commuterline Bandung Raya di Cicalengka, Jawa Barat. Kemudian disusul oleh anjloknya KA Pandalungan di Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo pada Minggu, 14 Januari lalu. 

Belum lagi menghitung insiden temperan kereta. Seperti insiden KA Brantas pada akhir tahun lalu, atau Gaya Baru Malam Selatan di Klaten, Jawa Tengah.

"Kami bersama para pihak terkait tengah berupaya mendalami insiden-insiden yang terjadi ini sehingga harapannya dapat dirumuskan solusi yang dapat dilakukan agar insiden serupa tidak terulang," ujarnya pada Senin 15 Januari di Jakarta.


Lokasi Tabrakan antara KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya di petak lintasan Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung-AFP-

BACA JUGA:Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan di Perlintasan Sebidang, KAI Gelar FGD

Terkait insiden-insiden yang terjadi dalam beberapa waktu belakang, Risal mengungkapkan bahwa DJKA terus melakukan peningkatan pada jalur-jalur kereta api dan membangun jalur ganda untuk meningkatkan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan perjalanan kereta api.

BACA JUGA:Fenomena Mahalnya Biaya Pendidikan di Papua Barat Jadi PR Anies untuk Diselesaikan

Risal mengatakan, pembangunan jalur ganda yang telah dilakukan oleh DJKA meliputi Segmen Cirebon - Purwokerto - Yogya - Solo - Madiun - Wonokromo (rampung pada 2020), Segmen Bogor - Sukabumi (progres mencapai 97,14 persen), dan Segmen Kiaracondong - Cicalengka (Tahap I rampung 2022, Tahap II progres mencapai 76,08 persen).

Sedangkan untuk memitigasi terjadinya anjlok lagi, DJKA telah menargetkan untuk melakukan 18 kegiatan peningkatan prasarana perkeretaapian, mencakup peningkatan kapasitas jalur, serta fasilitas operasi pendukungnya, pada tahun 2024.


Unit Crane penolong sedang melakukan proses evakuasi pada bangkai kereta Turangga dan Bandung Raya yang bertabrakan di Cikuray, Cicalengka, Jawa Barat pada Jumat pagi-Kemenhub-

Dalam hal ini, DJKA menargetkan adalah agar pada tahun 2024 ini, 94 persen dari keseluruhan jalur kereta api di Indonesia sudah sesuai standar Track Quality Index (TQI) Kategori 1 dan 2.

BACA JUGA:Peremajaan KRL, KAI Commuter Retrofit 19 Rangkaian di INKA

“Jika jalur kereta kita sudah mencapai standar kualitas TQI Kategori 2, maka kereta dapat melaju pada kecepatan 80 sampai 100 km/jam, sementara dengan standar kualitas TQI Kategori 2, kereta dapat melaju pada kecepatan 100 sampai 120 km/jam dengan aman dan selamat,” urai Risal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: @ditjenperkeretaapian