Anies: Layanan Kesehatan Mental di Puskesmas Seluruh Indonesia Harus Tersedia
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menghadiri kegiatan Desak Anies di bidang Tenaga Kesehatan (nakes) pada Kamis, 18 Januari 2024. -AMIN-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mendorong penguatan kesehatan mental masyarakat dengan menyediakan layanan psikologi di puskesmas-puskesmas seluruh Indonesia apabila terpilih menjadi presiden RI.
BACA JUGA: Polda Jatim Ungkap Motif Pria yang Ancam Tembak Kepala Anies Baswedan
"Kami berkeinginan agar fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan mental itu ada di puskesmas di seluruh Indonesia," kata Anies dalam acara Desak Anies edisi Nakes di Half Patiunus, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.
Dia mengatakan, program ini telah diterapkan saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebanyak 23 puskesmas di Jakarta memilik pelayanan kesehatan mental.
Tak hanya itu, dia juga membuat aplikasi untuk skrining kesehatan mental yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk mendeteksi tanda-tanda awal yang memerlukan pelayanan atau bantuan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan, program tersebut akan dilakukan secara bertahap. "Mengerjakannya enggak bisa langsung itu mengerjakannya mungkin gradual," katanya.
"Gradual itu artinya apa misalnya di Jakarta kemarin mulai awalnya 23 puskesmas, 23 puskesmas itu ditempatkan di tempat yang dekat dengan puskesmas lain sehingga kalau ada yang datang bisa langsung dirujuk ke puskesmas terdekat. Dengan gradual begitu saya rasa kita bisa menjangkau semuanya," ujarnya.
Layanan kesehatan mental ini juga, kata Anies, bisa digunakan untuk ibu hamil. "Begitu juga dengan ibu hamil yang sama-sama juga membutuhkan. Jadi mungkin bagian dari persiapan menuju persalinan itu adalah konsultasi kesehatan mental supaya calon ibu itu siap untuk menjalani prosesnya," sambung Anies.
Lebih lanjut, Anies menuturkan seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental terkadang tidak selalu nyaman untuk bercerita kepada lingkungan dan merasa malu untuk menceritakan.
Karena itu, Anies menilai, keluarga juga berperan untuk memberikan dukungan moril. Dia pun mendorong agar keluarga tetap memberikan dukungan tanpa menghakimi.
BACA JUGA: Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso Doakan Anies Jadi Presiden
"Pandangan itu menurut saya harus ditumbuhkan di keluarga-keluarga di seluruh Indonesia sehingga kalau ada anggota keluarga memiliki program psikologis itu lingkungan pun tidak menghukum," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: