Siti Atikoh Ganjar Pranowo Bicara Kasus Polio di Surabaya: Kecolongan Karena Pandemi

Siti Atikoh Ganjar Pranowo Bicara Kasus Polio di Surabaya: Kecolongan Karena Pandemi

Kunjungan Siti Atikoh di Surabaya.-Boy Slamet/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Siti Atikoh, istri bakal calon Presiden Ganjar Pranowo menghadiri acara Istighosah Kebangsaan untuk Indonesia Unggul di jatim Expo pada Jumat 19 Januari 2024. Acara dihadiri ribuan perempuan se-Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu, Siti Atikoh berbicara mengenai munculnya kembali penyakit polio di Indonesia. Menurutnya, Indonesia kecolongan lagi. Padahal hampir 10 tahun Indonesia bebas penyakit polio.

"Mungkin kita agak kecolongan, kemarin ketika pandemi. Sehingga imunisasinya itu kurang, coverage-nya kurang," ujarnya.

"Sebetulnya dari 2014 itu Indonesia kan sudah dikasih, ya. Sudah bebas dari polio," imbuhnya. 

Padahal, menurutnya target 2026 Indonesia sudah bebas dari penyakit polio. Seturut dengan komitmen Indonesia di mata dunia untuk zero penyakit polio. Maka, perlu digencarkan lagi melalui edukasi dan pemberian vaksin.

"Pencegahan kan jalan satu-satunya imunisasi kepada anak-anak. Karena yang rentan tentu anak di bawah umur 5 tahun. Imunisasinya itu harus benar-benar komplit 5 hingga 6 kali untuk sukses kita bersama," jelasnya. 

BACA JUGA:Tanggalkan Cap 'Pelawak Istana', Cak Lontong Berjuang untuk Ganjar-Mahfud

BACA JUGA:Ditemani Yenny Wahid, Atikoh Ganjar Pranowo Akhiri Safari Politik di Jatim dengan Doa Bersama

Apalagi, Indonesia mendapatkan bonus demografi dan mencapai Indonesia emas pada 2045. Sehingga generasi unggul mulai dari anak-anak harus sudah disiapkan mulai sekarang. 

"Ternyata ada kejadian ini, berarti mungkin coverage-nya belum tercukupi. Itu memperkuat dari satu desa satu faskes, satu nakes. Kemudian posyandu itu kan dari, oleh, untuk rakyat," ujarnya. 

Apalagi Siti Atikoh menyebut salah satu program Ganjar-Mahfud ialah memberikan insentif kepada kader posyandu. Atikoh menilai, seharusnya memang bukan perkara yang berat jika outputnya ialah untuk mencetak generasi unggul.

"Kalau kita memang mau mencetak generasi unggul dengan cara semua warga negara itu kuat, warga negara itu sehat," imbuhnya. (Wulan Yanuarwati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: