Prabowo Impikan Perut Masyarakat Indonesia Kenyang Berkelanjutan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono memutuskan untuk tidak maju sebagai Calon Gubernur Jakarta di Pilkada 2024-TKN Prabowo Gibran-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono menyebut bahwa Calon Presiden Prabowo Subianto memiliki fokus perhatian yang besar pada isu pangan.
Menurut Budisatrio, meski kesannya sederhana, penyediaan makan untuk masyarakat adalah bukti Prabowo paham persoalan strategis yang menentukan hidup mati bangsa.
“Ada benarnya jika disebut mimpi Pak Prabowo adalah bikin perut masyarakat Indonesia kenyang dan berkelanjutan," kata Budisatrio Minggu, 21 Januari 2024.
BACA JUGA:Prabowo-Ganjar Memanas Jelang Debat Cawapres: Lebih Penting Makan atau Internet?
Dalam pandangan Prabowo, lanjut Budisatrio, pangan adalah hak dasar dan masalah hidup mati bangsa.
"Yang menyatakan isu pangan dan makanan kurang penting dari yang lain mungkin belum menyadari fakta lapangan dan tantangan kedepan.” ungkap Wakil Ketua DPR RI Komisi IV tersebut.
Budisatrio kemudian merunut fakta yang dimaksud. Dia menyebut hari ini telah terjadi ketimpangan yang besar dari pertumbuhan jumlah penduduk dengan lahan pertanian.
BACA JUGA:Prabowo Ingin Anak-Anak Dayak Kalimantan Bisa Sekolah di SMA Taruna Nusantara
“Penduduk kita bertambah 3 juta orang setiap tahun, sekitar 5 bayi per menit. Tahun 2045 diprediksi penduduk Indonesia sudah 324 juta jiwa.
Sementara di sisi lain, lahan pertanian terus berkurang 100.000 hektar setiap tahun. "Pak Prabowo menyadari hal ini, bahwa kita sangat rentan kelaparan," jelasnya.
Bagi Prabowo Subianto, lanjut Budisatrio, masalah tersebut tidak bisa diselesaikan dengan mengandalkan impor bahan pangan. Belajar dari Pandemi dan situasi dunia, hal tersebut sangat beresiko.
“Untuk pangan, Indonesia harus swasembada. Jika mengandalkan impor, kedaulatan kita jadi taruhannya. Bayangkan jika pasokan dari luar terhenti, Indonesia terjadi bencana kelaparan. Kita rentan, karena menggantungkan perut kita ke negara lain.” jelasnya.
Lahan pertanian yang bersebelahan dengan perumahan. -Kementerian Pertanian-
“Bahkan andai impor lancar sekalipun, tetap ada masalah. Produk pangan lokal kita bisa gagal bersaing di pasar, sehingga kesejahteraan petani kita yang menjadi korban.” lanjut petinggi Partai Gerindra tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: