Budiman Sudjatmiko: Soal Greenflation, Gibran Ajak Publik Jadi Visioner dan Berimbang

Budiman Sudjatmiko: Soal Greenflation, Gibran Ajak Publik Jadi Visioner dan Berimbang

Budiman Sudjatmiko.--

HARIAN DISWAY – Istilah greenflation mencuat dan menjadi perbincangan usai dilontarkan Cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam dekat. Menurut Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, tujuan Gibran mengangkat greenflation agar publik punya cara pandang yang informatif dan berimbang.

Budiman menilai, agenda transisi ekonomi hijau yang berkeadilan juga memiliki konsekuensi. Perubahan teknologi dan aktivitas di sektor energi terbarukan, lanjut Budiman, akan memicu kenaikan harga barang berupaya inflasi.

"Mas Gibran ingin mengingatkan bahwa tidak ada makanan yang gratis untuk sebuah kemajuan. Dari Ekonomi Hijau ini disebut fenomena ‘Greenflation’. Pasangan capres perlu menjelaskan ini ke publik, sehingga publik punya cara pandang yang lebih informatif lebih berimbang," kata Budiman kepada wartawan, Selasa, 23 Januari 2024.

Mantan politikus PDI-Perjuangan tersebut juga mengatakan, publik berhak tahu konsekuensi dari setiap kebijakan yang dijanjikan saat kampanye. Ia menekankan, pasangan Prabowo-Gibran ingin mengajak publik untuk rasional dan visioner.

BACA JUGA:Doa untuk Bangsa, Ulama Kampung Rejo Semut Ireng Klaten Dukung Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Survei LSI di Sumbar: Prabowo-Gibran 49,8%, Anies-Imin 42,1%, Ganjar-Mahfud 4,3%

"Kalau kampanye hanya sekedar mengumbar janji tapi rakyat tidak dijelaskan konsekuensi-konsekuensinya, itu adalah penyesatan. Prabowo-Gibran mengajak kita untuk menghitung konsekuensi dan resiko, sehingga kita harus bersiap untuk itu," ujar Budiman.

Lebih lanjut, Budiman menekankan, pasangan capres dan cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju tersebut ingin menciptakan kampanye sebagai forum edukasi politik. Bukan sekadar pertunjukan menghibur.

"Kita tidak sedang membuat kampanye 'Nina Bobo' tapi kampanye pendidikan dan edukatif," pungkas Budiman.

Debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum pada Minggu, 21 Januari 2024 yang lalu masih menjadi perbincangan publik. Dalam sesi tanya jawab, Gibran Rakabumin Raka memunculkan istilah greenflation atau inflasi hijau saat bertanya kepada Mahfud MD.

BACA JUGA:Karyawan Sritex Kompak All In Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Boy Thohir Sebut Pengusaha Indonesia Siap Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran di Pilpres 2024

Mahfud MD menyebut Gibran mengarang dan mengaitkan sesuatu yang tidak ada. Pada akhirnya Mahfud MD enggan menjawab pertanyaan 'recehan' dan mengembalikan waktu kepada moderator.

"Kalau akademis itu, gampangnya kalau yang bertanya seperti itu tuh recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya. Dan oleh sebab itu saya kembalikan ke moderator," kata Mahfud. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: