Meutya Hafid: Presiden Hanya Tegaskan Aturan, Bukan Deklarasi Keberpihakan

Meutya Hafid: Presiden Hanya Tegaskan Aturan, Bukan Deklarasi Keberpihakan

Ketua Komisi I DPR RI yang juga politisi Partai Golkar, Meutya Hafid menjelaskan pernyataan Presiden Joko Widodo di Pangkalan AU Halim Perdanakusuma.--

HARIAN DISWAY - Ketua Komisi I DPR RI yang juga politisi Partai Golkar, Meutya Hafid menjelaskan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo Rabu pagi di Pangkalan AU Halim Perdanakusuma hanya dalam konteks menjelaskan aturan tentang menteri yang akan melakukan kampanye. 

Meutya yang juga hadir langsung saat presiden memberikan pernyataan menyebut pernyataan Presiden Jokowi tersebut tidak bisa diartikan sebagai keberpihakan. 

“Sebetulnya konteksnya adalah, Presiden dimintai tanggapannya terhadap menteri yang berkampanye. Lalu presiden menyampaikan bahwa semua menteri, bahkan termasuk presiden memiliki hak yang sama. Boleh berpihak, boleh kampanye asal tidak menggunakan fasilitas negara,” jelas Meutya Hafid usai melaksanakan Konferensi Pers di Media Center TKN Prabowo Gibran di wilayah Senopati, jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2024.

Meutya juga membeberkan satu lagi jawaban presiden dari pertanyaan lanjutan lain yang meyakinkan dirinya bahwa Presiden Jokowi masih menjaga netralitas. 

BACA JUGA:Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim Terus Melambung, Versi Survei TSI: 54,2 Persen

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Janjikan Tanggul Laut untuk Lindungi Jakarta

”Presiden juga kemudian ditanya mengenai apakah akan menggunakan hak-tersebut, dan dijawab, Kita lihat nanti,” cerita Meutya. 

“Kata kuncinya adalah ‘kita lihat nanti’. Jadi artinya beliau tidak menutup kemungkinan berpihak. Tapi beliau sampai saat ini masih netral. Sekali lagi penjelasan presiden tadi pagi, hanya dalam konteks menjawab pertanyaan tentang menteri yang kampanye,” pungkas Meutya. 

Sebelumnya tadi pagi, Rabu, 24 Januari 2024, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Presiden boleh berkampanye dan juga boleh memihak. “Presiden tuh boleh lho kampanye, Presiden boleh memihak, boleh.” Ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusumah, Jakarta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: