Unik, Karya Seni Ukir Batu ala Ki Bagus Mpu Batu

Batu yang diukir pun harus keras dan halus. Batu yang terlalu berpori tidak dapat dipahat. Karena pori-pori yang terlalu terbuka dan lebar, cenderung membuat batu tersebut gampang patah. 

BACA JUGA:Pohon Natal dari Limbah Plastik, Pesan Damai di Bumi dari Gereja Paroki Kristus Raja Surabaya

Selain batu sungai dan batu laut, Ki Bagus juga menggunakan batu atau kayu fosil. Untuk estimasi pengerjaannya tergantung tingkat kesulitan dan jenis batuan. Batu laut dengan simbol omkara khas Hindu, misalnya, hanya membutuhkan waktu 3 jam pengerjaan. 

Sedangkan aksara Mandarin atau kaligrafi Arab di atas batu sungai, membutuhkan waktu sekitar 1 minggu. Maka tentu harganya lebih mahal. Karya Ki Bagus dengan bahan batu sungai dan detail rumit, dihargai Rp 5 juta. Sedangkan yang mudah, berkisar antara 30-50 ribu rupiah.

Karya-karya Ki Bagus sebagian besar mengutip teks atau kalimat dari kitab suci dan filsafat. Seperti aksara Mandarin dalam batu sungai. Itu tentang filsafat Tiongkok. 

Unik, karya seni ukir batu ala Ki Bagus Mpu Batu. Aksara Mandarin di atas batu sungai berwarna hitam. Bertuliskan filsafat Tiongkok. Proses mengukir paling sulit menggunakan batu hitam. Karena teksturnya sangat keras.-Julian Romadhon-

"Tentang kemakmuran. Bahwa Tuhan memberi rezeki pada manusia yang gemar berbuat amal. Jika manusia selalu berbuat kebaikan, di kemudian hari akan mendapat rezeki, panjang umur dan semua kebahagiaan lain akan tercapai," ujar Ketua Paguyuban Pelestari Budaya Aksara Jawa Jatim itu.

Sedangkan salah satu kaligrafi Arab, diambil dari surah Ah-Tahrim ayat 6. Yang potongan ayatnya: Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Kutipan-kutipan Alquran dan filsafat itu bertujuan agar manusia senantiasa mengingat dirinya, serta dapat selalu berjalan di jalan kebenaran.

Ada pula karya-karya pesanan berupa simbol-simbol zodiak. Seperti Leo, Virgo, Sagitarius dan lain-lain. Simbol-simbol itu masing-masing memiliki warna. "Terkait pewarnaan, saya menggunakan cat besi dengan merek khusus. Warnanya mampu merekat kuat di permukaan batu," ujarnya.

BACA JUGA:Lampu Penghilang Cemas, Karya Inovatif Mahasiswa PCU

Usaha mengukir batu itu dimulai sejak 2010. Ketika itu Ki Bagus berkunjung ke Pantai Bambang, Lumajang. Saat pulang, ia membawa berbagai macam batuan dari pantai. "Saya kemudian terilhami untuk mengukir batu-batu tersebut. Seperti para Mpu Nusantara pada masa lalu," katanya.

Trial and error pun beberapa kali dilakukan. "Kesulitan awal, misalnya tulisan belum bisa rapi. Desain kurang bagus, memilih batu yang baik untuk diukir pun butuh waktu lama. Tapi akhirnya jam terbang yang menentukan. Harus sering berlatih," ungkapnya.

Kini, Ki Bagus menuai hasil kerja kerasnya. Karya seni ukir batunya banyak diminati. Mulai dari dalam hingga luar negeri. Ia pernah melakukan pengiriman ke berbagai daerah di Indonesia. "Kemudian ke berbagai negara di Timur Tengah seperti Dubai, lalu Malaysia, AS, Australia dan lain-lain," pungkasnya.

Karena keahliannya itu, Ki Bagus mendapat julukan Mpu Batu, atau seorang yang ahli dalam seni ukir batu.(*)

Sumber: seni ukir batu karya ki bagus mpu batu