Soal Bansos, Anies-Muhaimin Pakai Pendekatan Inovatif agar Efektif dan Tepat Sasaran

Soal Bansos, Anies-Muhaimin Pakai Pendekatan Inovatif agar Efektif dan Tepat Sasaran

Prof. Awalil Rizky, Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, menjelaskan bahwa AMIN menyadari pengentasan kemiskinan lebih efektif melalui penyediaan lapangan pekerjaan sehingga mereka menjadi produktif dan berpenghasilan. -AMIN-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan membuat pendekatan baru yang lebih inovatif dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) sehingga lebih tepat sasaran dan efektif mengatasi kemiskinan di tanah air.

Prof. Awalil Rizky, Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, menjelaskan bahwa AMIN menyadari pengentasan kemiskinan lebih efektif melalui penyediaan lapangan pekerjaan sehingga mereka menjadi produktif dan berpenghasilan. Akan tetapi, tidak dipungkiri masih ada kelompok masyarakat miskin yang perlu diberikan bantuan langsung tunai (BLT).

Menurutnya, AMIN akan menambah alokasi bansos bagi para penerimanya agar lebih efektif menanggulangi kemiskinan. Apalagi, sesuai dengan amanah konstitusi, fakir miskin dan anak terlantar menjadi tanggung jawab negara.

BACA JUGA: Ada Foodtruck Lagi dari Olppaemi Project dalam Kampanye Anies di Lapangan Reformasi Tembung Percut Sei Tuan

"Untuk bansos, alokasi untuk para penerima akan kami tambah. Kemudian dengan adanya integrasi data, maka akan lebih efisien dan efektif karena bansos menjadi lebih tepat sasaran," ujarnya dalam konferensi pers Program Perlindungan Sosial Paslon AMIN, Jumat, 2 Januari 2024.

Selain untuk bansos, lanjutnya, anggaran perlindungan sosial juga difokuskan untuk program inovatif agar masyarakat miskin bisa bekerja sehingga mendapatkan penghasilan.

Visi AMIN Indonesia adil makmur untuk semua akan diwujudkan dalam misi yang disebut dengan '8 Jalan Perubahan'. Salah satu misi AMIN adalah “Mengentaskan Kemiskinan dengan Memperluas Kesempatan Berusaha dan Menciptakan Lapangan Kerja, Mewujudkan Upah Berkeadilan, Menjamin Kemajuan Ekonomi Berbasis Kemandirian dan Pemerataan, serta Mendukung Korporasi Indonesia Berhasil di Negeri Sendiri dan Bertumbuh di Kancah Global.”

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin  per Maret 2023 sebanyak 26 juta orang. Sementara itu, program AMIN dalam mengatasi kemiskinan memiliki semboyan 'Dari buaian sampai lanjut usia'.

Untuk mengatasi kemiskinan, AMIN memiliki program konkret. Ibu hamil mendapatkan makanan sehat dan gratis melalui posyandu; cuti hamil dan melahirkan bagi ibu disertai cuti ayah; serta tunjangan hingga Rp500.000 per bulan bagi ibu yang menjadi kepala keluarga miskin

Kemudian anak di bawah lima tahun (balita) juga mendapatkan makanan sehat gratis di posyandu; pendidikan usia dini bermutu dengan biaya murah untuk semua balita; tempat bermain anak yang mudah diakses dan gratis; tempat penitipan anak dan ruang laktasi di setiap ruang publik; serta memperbanyak kegiatan seni dan olahraga bagi anak.

Bagi usia pelajar dipastikan bisa sekolah dari PAUD hingga SMA/sederajat (wajib belajar 1+12 tahun), semua dapat bangku sekolah, kartu indonesia pelajar (KIP) Plus (tambahan bantuan hingga Rp500.000 di akhir jenjang (SD-SMA).

Paslon AMIN juga memastikan biaya kuliah murah dan gratis bagi keluarga miskin, KIP kuliah plus, voucher kursus/tes bahasa asing hingga Rp 3,5 juta per orang untuk persiapan beasiswa, dan lainnya.

Program lainnya adalah penciptaan 15 juta lapangan kerja, termasuk green jobs; pra kerja plus dengan bantuan tunai dari Rp 600 ribu menjadi Rp 3 juta per tahun untuk pencari kerja. 

Para lansia juga mendapatkan bantuan hingga Rp 300 ribu per bulan, cepat berobat dengan antrean prioritas dan jemput bola pemeriksaan, bantuan renovasi hunian layak bagi lansia hingga Rp 5 juta, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: