Anies: Indonesia Salah Satu dari Tiga Negara di Dunia yang Kuat Mafia Hajinya
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang kuat mafia umroh atau hajinya. -AMIN-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang kuat mafia umroh atau hajinya. Hal tersebut diungkapkan Anies saat mengisi dialog Semua Bisa Haji.
Anies mengatakan kalau dirinya baru ini melakukan perbincangan dengan petinggi yang ada di Arab Saudi. Dalam perbincangan tersebut, Anies dan petinggi arab membahas ihwal reformasi.
Dalam perbincangan tersebut, petinggi mengatakan siap membantu Indonesia ihwal perhajian. Namun sulit untuk membantu Indonesia karena kuatnya mafia.
BACA JUGA: Soal Rekrutmen Petugas Haji, Anies Janji Lawan Ordal dengan Meritokrasi
"Mereka menyebut pak Anies kami mau, kami siap untuk membantu Indonesia apapun. Lalu di sampaikan, kami ini ada di tiga negara yang kami sangat sulit, mafianya kuat sekali pak," kata Anies mengulangi perbincangannya dipantau dari siaran langsung YouTube Aksanation, Kamis, 8 Februari 2024.
Sebelumnya, dalam giat dialog Semua Bisa Haji, salah satu penyedia layanan haji mengatakan pihaknya bisa membangun hotel dengan pembiayaan mandiri. Padahal kemampuan modalnya tidak sebesar milik negara. Ia menyayangkan potensi umroh yang besar tidak dimanfaatkan pemerintah untuk berinvestasi.
Anies pun menanggapi fenomena ini mengatakan kalau memang benar negara tidak memiliki apa yang bisa sampai dimiliki warga sipilnya. "Ibu aja udah punya hotel, masa negara enggak punya tempat. Swasta aja punya masa negara enggak punya," kata dia.
Anies mengatakan ihwal mafia haji umroh yang kuat di Arab Saudi itu memerlukan komitmen dari Indonesianya sendiri. Anies meyakini kalau petinggi Arab Saudinya sudah mau bantu komitmen, komitmen itu akan dijalankan.
"Kalau kata beliau, dari sisi anda mau membereskan total kami siap untuk membantu membereskan ini semua. Dan itu dikatakan sangat terbuka. Saya tahu persis kalau di sana mengatakan akan membereskan, diberesin benar," ucap Anies tegas.
Anies mengatakan alasan hal ini tidak dilakukan sejak lama. Petinggi Arab Saudi tersebut enggan memasuki wilayah yang menjadi pekerjaan Indonesia.
"Mereka bilang, kami mau melakukan. Tapi kami tidak mau masuk ke dalam wilayah yang menjadi wilayah Indonesia. Tapi kalau dari sisi Indonesianya mau membereskan, kami akan bantu membereskan," kata dia.
Anies menyebutkan umpama, kalau petinggi Arab Saudi ini sudah mengetahui siapa, di mana, kapan mafia-mafia ini eksis. "Jadi sebenarnya di sana juga tahu siapa yang suka bermain apa dimana, kapan, berapa, siapa. Ini istilahnya," katanya.
Anies kemudian mengingatkan kalau sistem perhajian ini harus dibenarkan, pasalnya perhajian ini bukan sekedar menyedialan jasa bisnis touris tapi sebagai membantu melayani tamu Allah.
"Ini harus dikembalikan, seperti yang saya sampaikan di awal kita ini mengelola tamu allah, bukan sekadar bisnis touristm seperti turis yang lain. Nanti kita coba kembalikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: