Tekan Harga, Zulhas Minta Beras SPHP Banjiri Ritel
Pedagang menakar beras di Pasar Tambahrejo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 17 Februari 2024.-Julian Romadhon-
HARIAN DISWAY - Stok beras premium mulai menipis. Sulit ditemukan di pasaran. Jika ada, harganya pun masih tinggi.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Senin, 19 Februari 2024. “Saya ngecek beras, di pasar ritel modern memang supplier untuk beras premium harganya sudah naik,” katanya kepada wartawan.
Sehingga, sebagian ritel modern tidak mengambil. Lantaran harganya di atas harga eceran tertinggi (HET). Meski sebagian tetap mengambil dan dijual dengan harga di atas HET.
Menurutnya, kenaikan harga beras premium terjadi karena faktor pasokan dan permintaan. Ditambah, Indonesia juga mengalami El Nino yang membuat masa tanam dan panen menjadi mundur.
BACA JUGA:Sandiaga Adopsi Swiftonomics untuk Tingkatkan Kunjungan Wisman
BACA JUGA:Masa Depan Mohamed Salah di Liverpool dan 8 Kandidat Penggantinya
Zulhas pun meminta Perum Bulog segera mengirim beras pemerintah ke ritel modern yang digelontorkan lewat program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) dipercepat. Ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga pada beras.
Apalagi, katanya, permintaan beras SPHP di tingkat konsumen ini sangat tinggi. Kerap membuat stok beras SPHP di sejumlah ritel modern kosong. Padahal, stok beras SPHP yang disediakan Perum Bulog sudah banyak.
"Sekarang konsumen banyak belanjanya beras SPHP, yang harganya dijamin pemerintah, jadi stoknya banyak, ada terus,” jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah mengambil langkah untuk mempercepat distribusi beras operasi pasar atau SPHP dari Bulog ke ritel-ritel modern. Harganya tentu sudah disubsidi. Dijual Rp 54.000 per lima kilogram sudah ada untung di dalamnya.
BACA JUGA:Sedimentasi Sungai Surabaya Rawan Picu Bencana
BACA JUGA:Liga Voli Korea: IBK Altos Hajar GS Caltex 3-0, Daejeon Red Sparks Tertahan di Peringkat 3
Sementara harga beras premium, ungkap Zulhas, saat ini sudah dijual di kisaran Rp 72.000-Rp 80.000 per zak atau karung beras ukuran 5 kg. Dan HET masih di kisaran Rp 69.5000 per 5 kg. Tingginya harga tersebut membuat ritel enggan menyetok beras premium.
Adapun lambatnya pengiriman beras SPHP ke ritel modern, kata Zulhas, karena proses pengemasan ukuran 5 kg membutuhkan waktu. Beras SPHP ini sebagian besar adalah beras impor, yang menurut Bulog setara dengan kualitas beras premium di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: