Viral! Kisah Haru Carmine: Suporter 85 Tahun Taranto FC yang Mempertahankan Stadion Klub

Viral! Kisah Haru Carmine: Suporter 85 Tahun Taranto FC yang Mempertahankan Stadion Klub

Ungkapan hati dari Carmine usai mengetahui Taranto FC akan pindah home base--the sun

HARIAN DISWAY – Taranto FC 1927 merupakan klub yang berlaga di Serie C atau kasta ketiga di Liga Italia jadi perbincangan hangat. Klub yang baru saja naik kasta ini harus terusir dari kandang mereka sendiri sejauh 500 km lantaran harus melakukan renovasi stadion selama 2 tahun. 

Homebase utama mereka berada di Via Principe Amedeo, Kota Taranto Italia. Yaitu Stadio Comunale Erasmo Iacovone dengan kapasitas hampir 26 Ribu penonton.

Kisah Taranto FC jadi perbincangan setelah Carmine, suporter senior berusia 85 tahun, mengunggah video reaksinya yang viral.


Potret supporter dari Taranto FC 1927--x @DavideZonno1994

“Tolong, Sudah 75 tahun saya menjadi pemegang tiket musiman di stadion, saya berhak menyaksikan tim saya bermain di sini di Taranto," ucap Carmine.

“Saya tidak boleh melewatkan apa yang membuat saya tetap hidup, saya masih punya beberapa tahun lagi. Mengapa Anda harus menghilangkan kenikmatan yang saya dapatkan dari menonton Taranto," lanjutnya. 

"Inilah warna-warna di hidupku. Segera lakukan sesuatu atau aku akan mengutukmu selamanya saat aku berada di surga," kata Carmine lagi.

BACA JUGA:Napoli Pecat Walter Mazzari, Ini Penggantinya..

BACA JUGA:Layak Juara! Peluang Sudetto Inter Milan Nyaris 100 Persen

Carmine berbicara hingga meneteskan air mata, Hingga kemudian Carmine diundang ke konferensi pers oleh Ezio Capuano pelatih Taranto.

Pada konferensi pers tersebut Carmine mengulangi permintaanya agar klub tetap menggunakan Stadio Comunale Erasmo Iacovone sebagai homebase utama mereka. 

Ezio Capuano merespons persoalan itu.

"Bagi saya, merupakan suatu kehormatan bertemu dengan pria yang tidak saya kenal sebelumnya di sini, Saya merinding," katanya.

"Ini bukan soal sepak bola, ini olahraga, Ini bukan seruan untuk melindungi Taranto, tapi untuk orang-orang yang hidup untuk timnya sendiri, entah itu dari sepak bola, bola tangan, atau bola basket. Anda tidak bisa mencuri perasaan dari orang-orang seperti pria atau anak-anak ini,” lanjut Ezio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the sun