Cegah Kasus Antri Beras di Antapani, Polres Blitar Pantau Harga dan Ketersediaan Pasar

Cegah Kasus Antri Beras di Antapani, Polres Blitar Pantau Harga dan Ketersediaan Pasar

Satgas Pangan Blitar Kota mengecek penggilingan padi untuk memastikan ketersediaan beras.--

HARIAN DISWAY – Kelangkaan beras terjadi di banyak daerah. Bahkan kasus antri beras di Antapani Bandung begitu viralnya. Di beberapa daerah, antisipasi kelangkaan beras dilakukan. Seperti di Jawa Timur, Polres Blitar melakukan pemantauan harga dan ketersediaan beras di pasara.

Satgas Pangan Polres Blitar Kota mengecek stok dan harga beras ke sejumlah toko dan penggilingan yang ada di wilayah hukumnya.

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo melalui Kasat Reskrim Polres Blitar Kota AKP Hendro Utaryo mengatakan, pengecekan stok dan harga itu merupakan kelanjutan dari kegiatan rutin yang dijalankan Satgas Pangan sebagai respons atas kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir.

“Apa ada masalah atau tidak. Juga kami cek harga jualnya,” ujar AKP Hendro. 

Menurut AKP Hendro, pihaknya telah melakukan pengecekan di tiga penggilingan gabah. Yakni Penggilingan Arjito di Kota Blitar, Penggilingan Kediri Nusantara, dan Penggilingan Koi Kediri. Hasilnya, keberadaan stok gabah 10 ton dan beras 25 ton.

BACA JUGA:Polres Blitar Kota Kembali Pasok Air Bersih Untuk Warga

BACA JUGA:Knalpot Brong Hasil Razia Polres Blitar Digerinda

Tiga penggilingan tersebut, lanjutnya, merupakan pemasok penting kebutuhan beras untuk masyarakat Kota Blitar dan sekitarnya dengan kebutuhan rata-rata 210 ton beras per bulan.

“Penggilingan menjual beras antara Rp 13.500 hingga Rp 13.600 per kilogram. Cukup mahal untuk harga di tingkat penggilingan. Karena HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 10.900 per kilogram untuk beras medium dan Rp 13.900 per kilogram premium,” terangnya.

Terkait stok, pasokan gabah, dan distribusi, terang AKP Hendro, tidak ditemukan adanya kendali meskipun pasokan gabah lebih banyak didatangkan dari luar Kota dan Kabupaten Blitar. Seperti Kabupaten Nganjuk dan Tulungagung.

Sementara itu, lanjutnya, hasil pengecekan di toko agen Terang Santoso, Kota Blitar, didapatkan harga jual tiga merk beras premium saat ini. “Beras Koi Rp 15.300 per kilogram, Beras Kuda Rp 15.300 per kilogram, dan Beras Cinta Nola Rp 14.900 per kilogram,” tuturnya.

AKP Hendro membenarkan bahwa harga beras premium di pasaran masih cukup mahal karena harga jual di tingkat toko agen atau grosir bahkan masih berada di atas HET yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 13.900 per kilogram.

Hendro menambahkan bahwa dari hasil koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar, didapatkan informasi penyelenggaraan operasi pasar dengan menggunakan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog Tulungagung.

Operasi pasar itu, lanjutnya, akan dilakukan di Kecamatan Sukorejo pada 26 dan 27 Februari serta di Kecamatan Kepanjenkidul pada 28 Februari. Ini dilakukan untuk menekan harga beras di pasaran. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: