THP Kenjeran Akan Dibangun Besar-Besaran Hingga Telan Biaya Rp 23 Miliar, Dewan Soroti Kesiapan SDM dan Dampak Lingkungan

THP Kenjeran Akan Dibangun Besar-Besaran Hingga Telan Biaya Rp 23 Miliar, Dewan Soroti Kesiapan SDM dan Dampak Lingkungan

THP Kenjeran Surabaya digadang-gadang jadi tempat wisata Internasional seperti di Singapura.-M Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota SURABAYA berencana melakukan revitalisasi besar-besaran pada Tempat Hiburan Pantai (THP) Kenjeran SURABAYA pada tahun 2024. Konsepnya digadang-gadang sebagai kawasan wisata Internasional seperti di Singapura. 

Rencana anggaran yang dikucurkan pada revitalisasi kawasan THP Kenjeran senilai Rp 23 miliar. Namun DPRD Kota Surabaya mempertanyakan kesiapan SDM warga di Kecamatan Bulak, sampai dampak lingkungannya.

"Kalau tidak diimbangi dengan baik, dengan kemampuan SDM itu sendiri kan konyol menurutku, walaupun semegah apa pun," tegas Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, Sabtu, 24 Februari 2024.

BACA JUGA:Dinamika Ekonomi Pesisir Kenjeran: Antara Gelombang Berkah dan Badai Tantangan


THP Kenjeran Surabaya digadang-gadang jadi tempat wisata Internasional seperti di Singapura.-M Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Ghoni menilai, pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya memang bertujuan untuk mendongkrak ekonomi warga. Sepanjang untuk kemaslahatan seluruh warga tidak dipermasalahkan. 

Namun, Ghoni menyoroti SDM di seputar THP Kenjeran Surabaya. Berdasarkan catatannya, mayoritas penduduk setempat berprofesi sebagai nelayan. Setidaknya ada 611 nelayan dan rata-rata tidak mengenyam pendidikan formal tinggi. 

BACA JUGA:Tak Terima Ditertibkan, Pedagang di Kenjeran Watu-Watu Demo

Ghoni menyebut mayoritas ada sekitar 321 nelayan lulus Sekolah Dasar, sekitar 45 orang lulus SMP, 20 orang lulus SMA dan hanya satu orang lulus perguruan tinggi. Sisanya, tidak mengenyam bangku sekolah.

Penguatan SDM di seputar THP Kenjeran Surabaya harus dikuatkan terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan optimalisasi potensi ekonomi dan produk UMKM. Ditambah bagaimana dampak budaya yang harus mereka terima karena digadang-gadang menjadi destinasi Internasional.

BACA JUGA:Surabaya Kekurangan SMP Negeri, Pemkot Sibuk Bangun Infrastruktur

Kondisi ini tidak bisa semudah membalikkan tangan. Dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk penguatan SDM.

"Kalau pemerintah bangun terus tanpa ada follow-up lebih lanjut ya kan kasihan. Mereka ini kelompok menengah ke bawah yang permodalan kurang dan akses pasar terbatas, kalau gak diimbangi dan dibimbing gimana?," jelasnya.

Berkaca pada pembangunan-pembangunan sebelumnya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya, salah satunya ialah Sentra Ikan Bulak (SIB). Sentra yang berlokasi di Kecamatan Bulak Kota Surabaya ini digadang-gadang menjadi sentra yang menyedot kunjungan namun yang terjadi sepi pengunjung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: