5 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Berbagai Negara
--
HARIAN DISWAY - Dalam menyambut bulan suci Ramadan, tradisi-tradisi unik dilakukan oleh umat Islam di berbagai negara. Tradisi-tradisi ini mencerminkan keberagaman budaya dan nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa tradisi menarik yang dilakukan saat Ramadhan di berbagai negara:
1. Padusan di Indonesia
Di Indonesia, tradisi "Padusan" dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Padusan adalah tradisi turun temurun di mana umat Islam melakukan ritual pembersihan diri dengan mandi atau berendam di sumber mata air sebelum datangnya bulan Ramadhan. Tradisi ini dimaknai sebagai upaya untuk menyucikan diri secara lahir dan batin agar dapat menjalani ibadah dengan suci di bulan suci Ramadhan.
2. Menembakkan Meriam di Lebanon
Di beberapa negara di Timur Tengah, seperti Lebanon, tradisi menembakkan meriam setiap hari selama Ramadan. Ini dilakukan untuk menandai berakhirnya puasa pada hari itu. Tradisi ini dikenal sebagai Midfa al Iftar dan dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu. Tradisi ini bermula dari kejadian ketika seorang penguasa Ottoman, Khosh Qadam, secara tidak sengaja menembakkan meriam saat menguji senjata barunya saat matahari terbenam. Ini kemudian diadopsi sebagai cara baru untuk menandai berakhirnya puasa.
3. Tradisi Haq Al Laila di Uni Emirat Arab
Di Uni Emirat Arab, tradisi "Haq Al Laila" dilakukan sebagai bagian dari perayaan menyambut Ramadan. Tradisi ini terjadi setiap tanggal 15 Syakban, satu bulan sebelum Ramadan. Pada hari itu, anak-anak akan berkeliling di lingkungan mereka mengenakan pakaian cerah, mengumpulkan permen, kacang, dan menyanyikan lagu-lagu tradisional. Tradisi ini menekankan pentingnya ikatan sosial yang kuat dan nilai-nilai kekeluargaan.
4. Menabuh Drum Sahur di Turki
Di Turki, tradisi penabuh drum untuk membangunkan orang-orang untuk sahur masih tetap dijaga hingga saat ini. Lebih dari 2.000 penabuh drum berkeliaran di jalanan Turki, menabuh drum dengan kostum tradisional Ottoman, seperti fez dan rompi yang dihiasi dengan motif tradisional. Tradisi ini dimulai sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah dan tetap dilestarikan sebagai bagian dari budaya Turki.
5. Menyalakan Lentera Warna-Warni di Mesir
Di Mesir, tradisi menyalakan lentera warna-warni selama bulan Ramadan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan bulan suci. Lentera ini, yang dikenal sebagai "Fanoos", melambangkan persatuan dan kegembiraan. Cerita tentang asal usul Fanoos bervariasi, namun banyak yang percaya bahwa tradisi ini dimulai pada saat kedatangan khalifah Fatimiyah Moaezz El-Din El-Allah di Kairo pada hari kelima Ramadhan tahun 358 H. Saat itu, penduduk menyambut kedatangannya dengan membawa lilin dan melindunginya dengan bingkai kayu, yang kemudian berkembang menjadi lentera berpola yang dihiasi dengan warna-warni.
Tradisi-tradisi unik ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya budaya Islam di berbagai belahan dunia, serta bagaimana nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan dijunjung tinggi dalam menyambut bulan suci Ramadan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: