Halo… Saya di Ruang Tahanan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pecat 66 orang pegawai yang lakukan pungli atau pungutan liar di rutan.-dok disway-
Itu namanya teknologi managed access system (MAS). Kali pertama diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan Negara Bagian Mississippi pada 2010. Operatornya Tecore Networks.
Tapi, itu kemudian jadi masalah. Semua petugas penjara juga tidak bisa berkomunikasi lewat ponsel. Itu berbahaya jika ada situasi darurat dan butuh komunikasi dengan pihak luar penjara. Akhirnya itu tidak diberlakukan lagi.
Kemudian, penjara menggunakan anjing khusus. Terlatih mengendus ponsel yang masuk ke penjara. Seperti diketahui, ponsel punya aroma yang unik dan anjing-anjing itu telah dilatih untuk mendeteksinya.
BACA JUGA: KPK Dalami Gratifikasi Bea Cukai Yogyakarta
Tapi, tidak semua anjing pelacak bisa dilatih untuk itu. Cuma anjing-anjing tertentu. Sehingga dinilai tidak efektif. Tidak bisa digunakan massal di semua penjara.
Kemudian, diterapkan detektor, pendeteksi ponsel dan wifi selundupan. Itu memungkinkan staf penjara menyita ponsel selundupan. Namanya detektor ponsel feromagnetik. Teknologi itu mendeteksi keberadaan komponen logam besi (antena, vibrator, speaker) yang ada di dalam ponsel.
Sistem lacaknya bukan pada lokasi sinyal, melainkan pengenalan fisik telepon. Cara itu digunakan sampai dengan 2012.
Jika di tahanan KPK dulu para tahanan bisa menggunakan HP, pastinya pemberantasan korupsi tidak efektif. Para tahanan bisa melakukan apa saja dengan HP. Agar perkaranya tidak diusut. Atau, bisa mengupayakan kebebasan. Atau, diusut tapi hukumannya ringan. Atau, kreasi kejahatan apa pun. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: