Terimbas Gempa, Konstruksi RS Unair Akan Dihitung Ulang
Pasiean RS Unair yang dievakuasi di halaman akibat gempa susulan yang terjadi di Surabaya, Jumat, 22 Maret 2024.-Boy Slamet-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya salah satu bangunan yang terdampak gempa Tuban, Jawa Timur, Jumat, 22 Maret 2024. Kendati tidak ada korban jiwa, kerusakan bangunan RS ini cukup terdampak.
Alhasil, akibat gempa tersebut, puluhan pasien diturunkan. Mereka terpaksa harus tidur di tenda semalam yang dibangun BPBD Kota Surabaya di halaman parkir. Hal ini sebagai antisipasi terjadi gempa susulan.
Akibat sejumlah kerusakan pada bangunan ini, penghitungan kekuatan bangunan rumah sakit harus kembali dilakukan. Kekuatan bangunan harus dikaji secara detail dan mendalam. Sebab pasien rumah sakit sangat rentan, tidak bisa mitigasi bencana karena kondisi sakit.
Maka, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama para ahli teknik beton berupaya mengkaji ulang struktur bangunan tersebut. "Jadi dihitung kekuatan daya gempanya. Karena ketika gempa itu ada hitungan, gempa yang diprediksi 5, 6, atau 7. Nah ini kemarin sempat (magnitudo) 6.5. Padahal (bangunan) yang kita hitung di Surabaya rata-rata (magnitudo) 5 sampai 6," ujar Wali Kota Surabaya, Senin, 25 Maret 2024.
BACA JUGA:Pemprov Jatim Sediakan Layanan Trauma Healing untuk Korban Gempa Bawean
Memang, penanganan dan evakuasi terhadap para pasien sudah dilakukan dengan cekatan di RS Unair. Cak Eri menegaskan jajaran managemen rumah sakit di Kota Surabaya harus memiliki SOP penanganan maupun evakuasi terhadap pasien jika terjadi gempa.
Selain untuk memastikan keselamatan. Namun juga menumbuhkan keyakinan dan rasa tidak khawatir kepada pasien ketika menjalani perawatan di rumah sakit.
Ke depan, seluruh bangunan rumah sakit di Surabaya akan dihitung ulang kekuatan struktur bangunannya terhadap daya gempa. Perhitungan kekuatan bangunan dilakukan terhadap daya gempa dengan magnitudo sekitar 6,5 sampai 7.
"Maka apakah ada perkuatan-perkuatan (bangunan rumah sakit) yang perlu dilakukan. Ini nanti kita sampaikan kepada rumah sakit," imbuhnya.
BACA JUGA:Rumah Rusak Akibat Gempa Bawean-Tuban Dapat Ganti Rugi Rp 60 Juta
BACA JUGA:Korban Terdampak Gempa Bawean-Tuban Tembus 50 Ribu Jiwa, Warga Masih Dicekam Isu Tsunami
Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menambahkan, pihaknya menggelar simulasi bencana secara rutin. Di antaranya, di lingkungan pendidikan, kesehatan, perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, rusun, dan masyarakat di perkampungan.
“Pada prinsipnya BPBD mengedukasi kepada siswa PAUD, SD, dan SMP. Lalu puskesmas, rumah sakit, mal, apartemen, hingga rusun. Sedangkan untuk peringatan dini, kita selalu berkoordinasi dengan BMKG,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: