Ajaib, Tahanan di Ruang PN Cianjur Kabur Tanpa Alat

The Atlantic juga mewawancarai mantan petugas penjara, Brent Parker. Ia pensiunan petugas penjara dan mantan direktur akademi pelatihan penjaga penjara yang puluhan tahun menjaga narapidana. Parker pensiunan Departemen Pemasyarakatan Colorado dan Kantor Sheriff Fremont County, AS.

Parker mengatakan, doktrin petugas penjara tidak hanya diberikan sekali. Diulang terus sepanjang waktu, sebagai penyegaran agar petugas tidak lalai melaksanakan tugas.

Namun, faktanya tetap saja ada petugas yang merasa kasihan pada salah seorang napi. Bisa karena napi itu mengalami ketidakadilan. Atau, sebab lainnya.

Parker: ”Ketika petugas berempati kepada salah seorang napi, saat itulah potensial problem bagi sang petugas. Karena tujuan napi cuma satu: Berniat kabur. Caranya memanipulasi petugas.”

Kendati, napi yang cerdik adalah napi yang sabar. Tidak terburu-buru. Sabar bergaul dengan petugas. Tidak buru-buru minta bantuan. 

Jika napi yang tidak sabaran dan cepat minta bantuan, si petugas bakal segera menghindar, menjauhi si napi. 

Parker tidak menyebutkan pedoman kesabaran napi yang bisa menjalin hubungan keakraban dengan petugas. Bisa bertahun-tahun. Toh, napi dan petugas tidak ke mana-mana. Mereka tetap di situ. Kecuali si petugas dipindah tugas. 

Parker: ”Setelah mereka sangat akrab, dan napi minta bantuan, yang mana itu bagi petugas melanggar aturan, di sanalah problem berat bagi petugas. Biasanya petugas akan memberikan bantuan yang tidak mencolok.”

”Bantuan kecil” itulah yang dimanfaatkan napi untuk kabur. 

Tentang kaburnya tahanan di PN Cianjur, belum tentu ada bantuan petugas. Masih diselidiki polisi. Bisa jadi karena sarana gedung tahanan yang sudah lapuk. Akibatnya, ada kesempatan buat tahanan menjebol terali besi. (*)

 

Sumber: