Masyarakat Harus Hati-Hati Sikapi Hiruk-Pikuk Dunia Digital

Masyarakat Harus Hati-Hati Sikapi Hiruk-Pikuk Dunia Digital

rangkaian dari kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).--

DENPASAR, HARIAN DISWAY – Penyebaran informasi yang cepat dan luas di era perkembangan teknologi saat ini memaksa masyarakat waspada dan hati-hati. Khususnya, terkait partisipasi mereka dalam hiruk pikuk dunia digital. Ada banyak hoaks dan kepentingan tertentu beberapa pihak yang tidak dilandasi iktikad baik dalam menggunakan teknologi digital.

Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Denpasar serta Tular Nalar dan Google Indonesia menyelenggarakan kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital. Tujuan kegiatan itu adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemahaman mengenai Literasi Digital untuk menciptakan ekosistem digital nasional yang nyaman bagi masyarakat.

“Bapak ibu harus hati-hati dalam menggunakan teknologi, utamanya dalam menggunakan media sosial. Bapak ibu salah ketik saja akan berdampak ke hal negatif. Dulu kita harus mengendalikan bicara. Sekarang kita juga harus mengendalikan jari dalam memberikan like dan berkomentar di medsos,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan  Informasi Komunikasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Pemerintah Kota Denpasar Cokorda Istri Sri Kristinadewi SS MHum, di Aula Kantor Kepala Desa Sanur Kauh, Denpasar, Jumat, 22 Maret 2024.

Lebih lanjut, Cokorda meminta peserta agar dapat lebih teliti dan tidak buru-buru dalam share informasi yang diterima. Para pengguna internet harus memperhatikan kembali berita tersebut, serta mencari tahu kebenarannya.

Senada dengan Cokorda, Kepala Desa Sanur Kauh I Made Ada, S.Sos, menegaskan bahwa masyarakat perlu memahami literasi digital. “Ada empat pilar yang harus kita terapkan di internet. Salah satunya mari kita belajar beretika dalam menggunakan media sosial. Sering sekali orang bilang mulutmu harimaumu, sekarang muncul istilah baru yaitu jarimu harimaumu, sehingga penting kita menjaga etika di media sosial,” tegas Made.

Dia melanjutkan bahwa kecakapan digital juga tidak kalah penting untuk dikuasai. “Karena kurang cakapnya kita dalam menggunakan teknologi digital ini kita bisa kesusahan di jalan. Contohnya kalau kita pakai google maps, karena kita kurang cakap kita bisa tersesat karena tidak bisa mengikuti petunjuk dari google maps tadi,” terang Made.  

Pilar yang juga dibahas dalam kegiatan tersebut adalah pilar etika dan budaya digital yang disampaikan oleh Chief Advisory Board Universitas Primakara, I Gede Putu Krisna Juliharta.  “Dalam penggunaan internet ada namanya Netiket atau tatakrama di internet. Salah satu contohnya Ketika kita mengetik sesuatu dengan huruf kapital semua bisa jadi itu menjadi masalah karena kita akan dikira marah.” jelas Krisna.

Krisna juga menghimbau agar peserta harus bisa menjaga privasi orang lain dan tidak menggunakan kata-kata vulgar di internet. Sebab, seluruh dunia bisa melihat apa yang kita posting. Postingan itu merupakan jejak digital dan bisa sangat berbahaya.

Saat ini, perkembangan teknologi lebih cepat dari literasinya. Adanya judi online sebagai bagian dari perkembangan teknologi digital sangat merugikan masyarakat khususnya bagi anak muda. Hal tersebut menjadi salah satu kekhawatiran Krisna dalam menghadapi perkembangan dunia digital.

“Judi online tolong dihindari. Sudah dipastikan bapak ibu tidak mungkin menang. Mungkin di awal menang tapi seterusnya akan kalah. Banyak anak muda sekarang melakukan pinjam online untuk judi online. Jadi, kita sebagai orang tua harus tetap mengawasi anak-anak kita supaya tidak terjebak judi online karena kerugiannya sangat besar,” urai Krisna.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Romiza Zildjian, performance marketing & financial advisor Fundamental Codes. Dia menyampaikan materi mengenai keamanan digital pribadi dan kecakapan digital. Kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital di Kota Denpasar merupakan rangkaian dari kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kegiatan dihadiri kurang lebih 100 peserta yang terdiri kalangan masyarakat umum dan komunitas di Desa Sanur Kauh, Kota Denpasar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: