Buat Apa Pria Curi Bra?
ILUSTRASI buat apa pria mencuri bra? Seorang pria mencuri bra tetangganya di Bintaro, Tangerang Selatan. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Pengakuan istri yang tidak disebut identitasnya itu kepada pakar, begini:
Suamiku baru saja berterus terang, ia selama ini sering mencuri celana dalam keluarga dan temanku selama bertahun-tahun. Kami telah menikah tiga dekade. Baru-baru ini kami ngobrol dari hati ke hati. Ia mengaku sering mencuri pakaian dalam dari keluarga dan teman perempuanku.
BACA JUGA: Pencuri Tiang KAI yang Terekam CCTV di Surabaya Dibekuk
Suamiku orang baik dan saya sudah tahu ia memiliki fetish pakaian dalam. Ia suka melakukan masturbasi dengan celana dalam seksi saya yang kotor (belum dicuci) dan saya setuju saja dengan itu.
Namun, mencuri milik perempuan lain, milik perempuan yang kucintai? Tolong bantu. Ini benar-benar tidak normal. Aku muak karenanya, dan hari ini merasa jijik, merasa dikhianati, dan merasa tidak mampu. Apa yang terjadi pada suamiku?
Pakar: ”Ini benar-benar tidak baik. Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti ada apa dengan suami Anda, tapi saya perkirakan pemilik celana dalam ini akan sangat kesal juga mengetahui apa yang terjadi pada mereka. Perilaku ini tidak dapat dilanjutkan.”
BACA JUGA: Ditangkap H-2, Tersangka Pencurian Sepeda Motor Menikah di Polsek Sukolilo
Dilanjut: Anda bisa bersikap lembut atau Anda bisa menyampaikan ultimatum kepadanya. Tapi, menurut saya, suami Anda harus menemui terapis untuk membicarakan kekusutannya dan cara ia mengungkapkannya. Saya curiga ada rasa malu yang menyebabkan manifestasi fetish-nya yang tidak pantas.
Klasifikasi gangguan fetisistik mensyaratkan bahwa minat tersebut menyebabkan penderitaan atau gangguan fungsional yang signifikan secara klinis. Tindakan suami Anda tampaknya cukup mengganggu secara sosial, dan terapis dapat membantunya memilih pilihan pengobatan, mulai terapi bicara hingga pengobatan.
Rasa jijik adalah reaksi yang dapat dimengerti terhadap pelanggaran persetujuan. Pengkhianatan sangat masuk akal sebagai respons terhadap suami Anda –yang mungkin monogami– yang melibatkan orang lain, meskipun itu bersifat sekunder, dalam seksualitasnya.
BACA JUGA: Hidupi 6 Istri, Pria Bangkalan Nekat Jadi Pencuri
Dan, perasaan tidak mampu Anda sangat masuk akal jika Anda (seperti yang terkadang dilakukan oleh orang monogami) berharap untuk memenuhi semua hasrat seksual pasangan Anda.
Mungkin ada baiknya juga untuk membicarakan perasaan dan pilihan Anda dengan konselor atau teman tepercaya.
Dari konsultasi tersebut, tampak bahwa perempuan itu merasa cemburu pada suami. Walaupun suami cuma mencuri celana dalam teman perempuan si istri. Bukan selingkuh.
Kejadian yang dimuat Slate itu terjadi di Amerika Serikat (AS) pada tahun majalah tersebut menerbitkannya. Belum terlalu lama. Tapi, reaksi perempuan AS itu seperti keheranan atas perilaku suami. Berarti, di sana pun soal itu belum terlalu diketahui masyarakat. Secara mendalam. Apalagi di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: