Banyak Salam Tempel Saat Lebaran, Ini Tips Agar Anak Tak Memiliki Mental Mengemis
Kenalkan konsep THR yang benar pada anak--Pinterest
HARIAN DISWAY - Tak terasa, besok sudah lebaran. Saatnya berkumpul bersama keluarga besar dan silaturahim ke teman-teman atau kerabat terdekat.
Biasanya, di saat-saat seperti itu, kerabat akan membagikan uang lebaran untuk anak-anak yang masih kecil. Semacam THR atau disebut juga dengan salam tempel. Nenek, tante-tante, om, dan pakdhe budhe biasanya menggelontorkan uang buat cucu dan para keponakan.
Salam tempel memang sudah jadi tradisi. Tak mengherankan kalau anak-anak juga menantikannya. Bunda dan ayah bisa sekalian mengajari anak-anak mengelola uang THR dan menabung uang lebaran.
BACA JUGA:H-2 Lebaran, 112 Ribu Kendaraan Mudik Tinggalkan Surabaya
Namun, ada kalanya, uang lebaran berpotensi membuat si kecil memiliki mental mengemis. Alias hanya mengharapkan salam tempel sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan uang. Bahkan, tak sedikit yang akhirnya menganggap bahwa lebaran hanya identik dengan salam tempel.
BANAK salam tempel saat lebaran, ini tips agar anak tak memiliki mental mengemis.-Pexels-
Hal itu bisa terjadi jika pembagian salam tempel tidak dibarengi dengan pemahaman yang baik kepada anak-anak kita. Berikut ini pemahaman tentang THR atau uang lebaran yang bisa Anda ajarkan pada anak.
1. Memberi daripada meminta
Dalam hal ini, sebagai orang tua dapat melibatkan anak pada saat berbagi THR dengan memperkenalkan ajaran beramal. Kenalkan pula manfaat yang bisa didapatkan dengan beramal. Seperti mendapat pahala dan membantu orang yang lebih membutuhkan.
Tidak masalah jika anak menerima salam tempel dari nenek atau budhe. Namun, orang tua harus mengajarkan bahwa esensi lebaran bukan hanya soal salam tempel.
BACA JUGA:Wow! Pergerakan Pemudik H-3 Lebaran 2024 Capai 1,18 Juta Jiwa, Ini Detailnya..
BACA JUGA:Okupansi Pet Hotel di Surabaya Naik Selama Libur Panjang Lebaran 2024
2. Momen silaturahmi
Orang tua perlu mengajarkan dan memberi pemahaman kepada si kecil bahwa lebaran ialah momen untuk silaturahmi. Di waktu ini Anda bisa memberikan contoh kepada anak dengan mengajarkan perilaku-perilaku yang baik. Seperti menghormati para saudara, menghargai keputusan, mengenalkan saudara kepada anak dan ajak untuk saling mengasihi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber