Serangan Bom Israel di Hari Lebaran Tewaskan Putera dan Cucu Pimpinan Hamas

Serangan Bom Israel di Hari Lebaran Tewaskan Putera dan Cucu Pimpinan Hamas

Ismail Haniyeh, pimpinan gerakan Islam Palestina Hama berbicara kepada pers setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Teheran--AFP

HARIAN DISWAY - Sebuah serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan tiga putra pimpinan Hamas Ismail Haniyeh.

Pemboman terjadi pada Kamis 11 Maret 2024 ini terjadi bersamaan dengan perbincangan “tiada ujung” di Kairo tentang gencatan senjata sementara dan pembebasan sandera.

Ketua Hamas Ismail Haniyeh menegaskan bahwa kematian tiga putranya dalam serangan udara Israel tidak akan mempengaruhi perundingan gencatan senjata di Gaza


Biadab, Israel Menyerang Gaza di Saat Idulfitri. Warga Palestina menanti salat Id di masjid yang hancur di Kota Rafah, 10 April 2024.-Agence France-Presse-

Dikutip dari AFP, Haniyeh mengungkapkan serangan tersebut merupakan upaya untuk menekan sikap Hamas dalam negosiasi gencatan senjata. Serangan itu turut menelan nyawa 4 cucu Haniyeh.

BACA JUGA:Biadab, Israel Menyerang Gaza di Saat Idulfitri

“Jika mereka mengira hal ini akan memaksa Hamas mengubah pendiriannya, mereka hanya berkhayal,” ujar Haniyeh pada stasiun televisi Qatar Al Jazeera.

Presiden AS Joe Biden mengatakan Hamas "perlu mengambil tindakan" terkait proposal gencatan senjata terbaru, yang menurut kelompok militan tersebut sedang dipelajari.

Amerika Serikat juga menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar segera menyetujui gencatan senjata. Sekutu internasional utama Israel itu juga mendesak Netanyahu untuk meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan membatalkan rencana penyerangan ke kota Rafah di selatan.

BACA JUGA:Awas, Israel Bersiap Gempur Rafah

Menurut Biden, Netanyahu mengambil “langkah” yang salah dalam penanganan perang tersebut.

Meskipun ada seruan untuk gencatan senjata, Israel tetap melancarkan serangan pada Kamis pagi di Jalur Gaza, khususnya di bagian selatan wilayah tersebut, kata para saksi mata.

Perang tersebut pecah dengan serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang mengakibatkan kematian 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka Israel.

BACA JUGA:PM Spanyol Desak Penyelidikan Kematian 7 Relawan WCK, Israel Janjikan Transparansi Kasus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp