Antisipasi Tsunami Imbas Erupsi Gunung Ruang, BMKG Pantau Ketinggian Muka Air Laut

Antisipasi Tsunami Imbas Erupsi Gunung Ruang, BMKG Pantau Ketinggian Muka Air Laut

BMKG pantau muka laut untuk deteksi dini tsunami imbas erupsi Gunung Ruang. --FPMKI

HARIAN DISWAY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau (monitoring) muka laut ketika Gunung Ruang di Sulawesi Utara mengalami erupsi, tadi pagi, Selasa, 20 April 2024.

“Berdasarkan hasil monitoring muka laut yang telah dilakukan BMKG tampak kondisi muka laut di seluruh lokasi stasiun menunjukkan bahwa erupsi Gunung Ruang tidak mengakibatkan perubahan signifikan muka air laut,” papar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Ia menerangkan pihaknya tengah aktif menjalankan monitoring sebagai upaya pendeteksian tsunami lebih awal.

BACA JUGA:Erupsi Lagi Hari Ini, Ini Letak dan Sejarah Erupsi Gunung Ruang

BACA JUGA: Bandara Sam Ratulangi Kembali Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ruang

Untuk pengoperasian, BMKG memonitor muka laut dengan sarana Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG). Pemantauan juga dilakukan dengan  Automatic Weather System (AWS) Maritim milik BMKG.

Alat itu dipasang dipasang sejak tahun 2022 di Pelabuhan Likupang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kepulauan Sitaro, tempat Gunung Ruang berada.

AWS Maritim tersebut memantau perkembangan cuaca dan parameter oseanografi seperti pasang surut dan salinitas secara real-time.

Terdapat 5 stasiun monitoring muka laut yang dioperasikan oleh BMKG. Diantaranya yakni TG Siau di Pulau Siau, TG Ngalipaeng di Kepulauan Sangihe, TG Tahuna di Kepulauan Sangihe, TG Petta di Kepulauan Sangihe, dan AWS Maritim BMKG Bitung.

BACA JUGA:Erupsi Gunung Ruang Disertai Sambaran Petir, Jaringan Listrik Dipadamkan Demi Keamanan

“Menggunakan sistem InaTNT untuk upaya deteksi dini tsunami,” tutur Dwikorita.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan bahwa InaTNT merupakan sistem yang mengkorelasikan berbagai data observasi muka laut

InaTNT juga dilengkapi fitur penting pendeteksi dini tsunami, yakni algoritma detector yang dapat mendeteksi anomali pada muka laut.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo memaparkan tinggi gelombang laut signifikan di sekitar Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Bitung-Likupang, Perairan Utara Sulut serta Laut Maluku masih dalam kategori rendah, yakni sekitar 0,5-1.25 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: