Musim Kemarau 2024 Lebih Basah Dengan Curah Hujan Yang Cukup Tinggi

Musim Kemarau 2024 Lebih Basah Dengan Curah Hujan Yang Cukup Tinggi

Ilustrasi musim pancaroba yang diprediksi terjadi di Indonesia pada bulan Mei ini.--Freepik

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi beberapa wilayah di Indonesia akan memasuki periode musim kemarau dari bulan Mei hingga Agustus 2024.

Meskipun demikian, BMKG menyebut masih banyak wilayah di Indonesia yang memiliki curah hujan dengan intensitas lebat di periode tersebut.

Misalnya Sumatera Barat dan Selatan, Riau, seluruh wilayah Kalimantan, beberapa wilayah Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun selalu waspada terhadap potensi bencana,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani dalam siaran pers BMKG pada Jumat, 3 Mei 2024.


Ilustrasi curah hujan di Indonesia yang masih tinggi di musim kemarau.--Freepik

BACA JUGA:Siap-siap! BMKG Prediksi Indonesia Akan Masuki Musim Kemarau Mei Ini, Beda dengan Gelombang Panas Asia

Imbauan tersebut juga berdasarkan pada data sepekan terakhir curah hujan di wilayah Indonesia yang memiliki intensitas lebat hingga sangat lebat.

Curah hujan tinggi terhadi di Kabupaten Kerinci di Jambi dengan curah hujan 83,8 mm/hari, Manado di Sulawesi Utara dengan 80 mm/hari, dan juga Aceh Besar dengan 130 mm/hari.

Selain itu, Sorong di Papua Barat juga tercatat memiliki curah hujan yang tinggi dengan 91,0 mm/hari, Minangkabau di Sumatera Barat dengan 84 mm/hari, Kufar di Maluku dengan 83 mm/hari, serta Indragiri di Riau dengan curah hujan 92 mm/hari.

“Masyarakat diharapkan untuk terus memantau informasi peringatan dini cuaca melalui aplikasi infoBMKG untuk mendapatkan informasi yang lebih detail,” kata Andri.

BACA JUGA:Waspadai Pancaroba dengan Cuaca Ekstrem


Ilustrasi suhu panas yang ada di beberapa wilayah Indonesia. BMKG melaporkan beberapa wilayah lainnya masih memiliki curah hujan yang tinggi.--Freepik

Anda sudah tahu, Indonesia sedang mengalami fenomena gelombang panas akibat gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk tetap waspada dan selalu memantau kondisi cuaca yang masih tergolong pancaroba.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: