Final Thomas Cup 2024: Yes! Jonatan Bikin Kedudukan Jadi 1-2, Inilah yang Jadi Motivasinya
FINAL Thomas Cup 2024: Yes! Jonatan perpanjang nafas Indonesia, kedudukan jadi 1-2.-Deri Destan-PP PBSI
"Memang tadi saya melakukan servis dan dia sudah mengembalikannya tapi dianggap umpire belum siap. Setahu saya aturannya selama bola sudah dipukul harus tetap berjalan permainan. Tapi saya coba fokus lagi saja," jelasnya.
FINAL Thomas Cup 2024: Yes! Jonatan perpanjang nafas Indonesia, kedudukan jadi 1-2. Foto: Fajar Alfian/M Rian Ardianto gagal menang atas Liang Weikeng/Wang Chan.-Deri Destan-PP PBSI
Sementara itu, Fajar/Rian benar-benar tidak memiliki jawaban atas kekalahan mereka. Ini adalah pertemuan ketiga beruntun di mana mereka sempat unggul atas Liang/Wang. Tapi tidak bas memanfaatkan. Malah ditikung di menit-menit akhir.
"Mereka lebih berani dan lebih cerdik dalam mendapatkan poin-poin ketika posisinya sedang kejar-kejaran. Lalu ketika sudah unggul mereka balik mengontrol pertandingan," kata Rian.
Fajar mengaku sebenarnya tidak terpengaruh oleh kekalahan Anthony. Hasil partai pertama tidak membuat mereka down. Malah sebaliknya. Pasangan peringkat 7 dunia itu ingin menyumbang angka pertama bagi Indonesia. Namun, tidak berhasil.
BACA JUGA:Thomas Cup 2024: Jadi Juara Grup, Jonatan Christie dkk Lawan Korea di Perempat Final
BACA JUGA:Tim Thomas dan Uber Indonesia Siap Bertemu Lawan Terkuat di Laga Terakhir Penyisihan Grup
"Liang/Wang pertahanannya sangat luar biasa. Beberapa kali harusnya kami poin tapi mereka bisa membalikkan," Fajar menjelaskan. "Selain itu, servis dan pengembalian servisnya sangat yakin dan berani," lanjut pemain 29 tahun itu.
Ia juga memberikan apresiasi khusus terhadap Wang Chang yang sangat cerdik. Ia bisa mengubah ritme permainan di poin-poin kritis. "Kadang-kadang pelan, kadang-kadang cepat. Dan lawan sering sulit mengantisipasi," pungkasnya.
Dengan kemenangan Jonatan, final Piala Thomas 2024 dilanjutkan ke partai keempat. M Shohibul Fikri/Bagas Maulana berhadapan dengan He Ji Ting/Ren Xiang Yu. Tidak ada pilihan lagi, Fikri/Bagas wajib menang jika ingin Indonesia juara. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: