KGPH Dipokusumo Antar Anak ke Surabaya Ikuti Pembekalan Rotary Youth Exchange di Amerika Serikat

KGPH Dipokusumo Antar Anak ke Surabaya Ikuti Pembekalan Rotary Youth Exchange di Amerika Serikat

KGPH Dipokusumo mengantarkan anaknya BRAj Kusuma Putri Saraswati dalam rangka pembekalan program Rotary Youth Exchange ke Amerika Serikat di HARRIS Hotel & Conventions Bundaran Satelit Surabaya, Sabtu, 18 Mei 2024. -Wulan Yanuarwati -Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Adik Sinuhun Pakubuwono XIII yang juga Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Dipokusumo datang ke Surabaya pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Kedatangan Gusti Dipo -panggilannya- ini mengantarkan putrinya BRAj Kusuma Putri Saraswati dalam rangka pembekalan di Kota Pahlawan. Ya, putri bungsunya itu hendak mengikuti program Rotary Youth Exchange ke Amerika Serikat.

Program pertukaran pelajar itu membawa misi perdamaian dunia dan pertukaran kebudayaan. Selama dua hari, putrinya dan empat orang pelajar lainnya bakal dibekali segala sesuatu yang siap di bawa ke mencanegara.

BACA JUGA: Rekrutmen Rotary Youth Exchange 2024/2025 Segera Dibuka, Para Pelajar Bisa Ikut!

Tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama mengikuti program satu tahun itu. Gusti Dipo mengatakan pentingnya memberikan bekal kepada puterinya dalam pergaulan global.

Era globalisasi menuntut manusia bisa melakukan banyak hal tanpa batas. Namun, dengan tetap mengedepankan perdamaian dan kebudayaan. "Sebagai orang Indonesia untuk bisa memperkenalkan budaya, tradisi, dan adat daerah kepada negara lain," katanya.
Lima anak yang akan berangkat ke Jepang, Belgia, Jerman, dan Amerika Serikat dalam rangka mengikuti program Rotary Youth Exchange. -Wulan Yanuarwati -Harian Disway

BACA JUGA: Club of Rotary Surabaya Gelar Jelajah Rasa-Wastra Nusantara

"Di samping itu belajar budaya mereka agar bisa transfer knowledge kemudian ada asimilasi budaya," jelas Gusti Dipo saat ditemui Harian Disway di HARRIS Hotel & Conventions Bundaran Satelit Surabaya.

Apalagi, Gusti Dipo menyebut jika merujuk pada sejarah, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sudah melakukan keterbukaan dan pergaulan Internasional. Yakni sejak era sekitar 1925 pada saat Sinuhun Pakubuwono X bertahta.

Maka hal itu wajib dipelihara hingga saat ini dan ada regenerasi. "Pada saat itu Sinuhun Pakubuwono X sudah me jalin berbagai (kerja sama) dengan kerjaan di dunia. Membuktikan Solo pernah membuka kerja sama hubungan baik dengan seluruh dunia," jelasnya. 

"Sekarang bisa kembali konektivitas dengan berbagai negara sesuai prinsip Nasional," imbuhnya. Amerika menjadi tujuan belajar bukan tanpa alasan. Sebab, negara tersebut merupakan markas United Nation (UN) atau PBB.

Diharapkan misi perdamaian melalui pendekatan budaya dapat dilakukan meski dalam skala tingkat pelajar. Apalagi, keluarganya memiliki hubungan emosional dengan negara tersebut. 

"Ibu (ibunya BRAj Kusuma, Red) pernah belajar ke Amerika dan kami semua sekeluarga pernah di sana, saya juga pernah belajar di sana dan beberapa kali ke kantor UN membahas perdamaian dunia. Diharapkan bisa membuat networking," ujarnya.

Menyoal kebudayaan, BRAj Kusuma juga sudah disampaikan agar bisa menampilkan beberapa performance tari tradisional. Ada misi memperkenalkan budaya Solo ke kancah global.
Dalam program Rotary Youth Exchange, ada lima anak yang dikirim ke Jepang, Belgia, Jerman, dan Amerika Serikat. Mereka melalui proses yang cukup panjang dengan melalui tes psikologi demi mempersiapkan mental yang kuat. -Wulan Yanuarwati -Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: