Jackson Irvine: Duta Block Core yang Bawa St. Pauli Promosi ke Bundesliga Setelah 13 Tahun!

HARIAN DISWAY - St. Pauli memastikan diri keluar sebagai juara divisi kedua Liga Jerman musim ini setelah berhasil menundukan Wehen Wiesbaden 1-2 di laga terkhirnya.

Klub yang terkenal dengan fanatisme supporternya yang memiliki pemikiran egaliter dan bendera bajak laut tersebut berhak promosi ke kompetisi teratas Liga Jerman setelah 13 tahun lamanya.

Keberhasilan St. Pauli menjuarai divisi kedua Liga Jerman tersebut didapatkan dari peran sang kapten, Jackson Irvine yang mampu memimpin timnya.

St. Pauli mengumpulkan 69 poin dari 34 pertandingan yang telah dilakoni, sehingga berada di puncak klasemen hingga akhir musim.

Jackson Irvine bergabung dengan St. Pauli pada Juli 2021 setelah didatangkan dari Hibernian FC, tim asal Skotlandia.

Hingga di awal musim 2023/2024, ia ditunjuk oleh sang pelatih, Fabian Hurzeler sebagai kapten tim untuk memimpin rekan-rekannya.

"Jackson Irvine adalah pemimpin sejati baik di dalam maupun di luar lapangan, seseorang yang memimpin dari depan ketika keadaan menjadi sulit. Kami juga memiliki para pemain di komite pemain yang mengambil tanggung banyak tanggung jawab dan memimpin tim. Namun demikian, semua orang juga diminta untuk terlibat dalam tim dan dengan melakukan hal tersebut demi keberhasilan kelompok," ungkap Fabian Hurzeler dikutip dari halaman resmi klub.

BACA JUGA:Unik! FC St. Pauli, Klub Punk Football yang Promosi ke Bundesliga

Jackson Irvine sendiri lahir dan besa di Melbourne, Australia pada 7 Maret 1993. Saat masih remaja ia tampil mengesankan di Liga Austalia sehingga namanya dilirik oleh tim-tim Europa.

Bakatnya sebagai gelandang  tercium hingga ke Skotlandia, dan pada Desember 2010 Celtic berhasil mendapatkan tanda tangannya.

Mulai dari Celtic, Jackson kemudian membela banyak klub seperti Kilmarnock FC, Ross Country, Burton Albiol, Hull City, Hibernian FC, hingga klubnya saat ini, FC St. Pauli. 

Di luar lapangan, Jackson Irvine memiliki daya tariknya sendiri, yakni soal gaya berpakaianya yang keren atau istilah zaman sekarang "kalcer".

Tak terlihat sebagai pemain sepak bola, pria berusia 31 tahun ini lebih terlihat sebagai personil band.

Terlebihi lagi, ia memang suka berpetualang untuk melihat konser musik di waktu senggangnya bermain sepak bola.

Sumber: berbagai sumber