Kasus Covid-19 Masih Terkendali, Kemenkes Tegaskan Belum Ada Pembatasan

HARIAN DISWAY - Walaupun kasus Covid-19 melonjak di Singapura, Kemenkes RI menegaskan belum ada urgensi pembatasan perjalanan. 

Hal itu dikarenakan situasi Covid-19 masih terkendali. Kementerian Kesehatan SIngapura juga mengatakan berdasarkan dengan penilaian risiko saat ini masih bisa terkendali dan tidak memerlukan pembatasan perjalanan. 

Mengatasi hal itu, Kemenkes melalui Balai Karantina Kesehatan (BKK) selalu melakukan skrining untuk pelaku perjalanan di pintu masuk Indonesia. 

BACA JUGA:Pakar: Varian Baru Covid-19 dari Singapura Kemungkinan Sudah Masuk ke Indonesia

“Situasi transmisi Covid-19 masih terkendali, Jadi, sekarang ini belum memerlukan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat meskipun ada lonjakan kasus,” ujar Juru Bicara Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril di Jakarta pada hari Rabu 22 Mei 2024. 

Kemenkes juga menerapkan kegiatan surveilans Influenza Like Illness (SILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di pintu masuk Indonesia. Kemenkes kemudian sarankan, masyarakat untuk terapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan, menggunakan masker bila sakit dan segera vaksinasi Covid-19. 

Karena perjalanan ke luar negeri tidak dibatasi, maka yang dapat dilakukan adalah menjaga kesehatan diri sendiri. 

BACA JUGA:Meskipun Kasusnya Melonjak di Singapura, Covid-19 Varian KP Belum DItemukan di Indonesia

Kemenkes juga mengingatkan bahwa status Covid-19 ini adalah endemi dan bukan berarti virusnya telah hilang. Namun, virusnya berada dalam situasi yang lebih terkendali. 

“Masih ada kemungkinan munculnya varian atau subvarian baru yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus atau kematian,” jelas Syahril. 

Upaya kewaspadaan dan pencegahannya dengan lakukan vaksinasi Covid-19 yang lengkap dan lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

BACA JUGA:Singapura Tangani 25 Ribu Kasus Covid-19 Varian Baru, Indonesia Waspada!

Sebagai informasi, kasus Covid-19 varian KP.1 dan KP.2 yang berada di Singapura sudah mencapai angka 25.900 kasus pada periode 5-11 Mei 2024. 

 

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id