Meskipun Kasusnya Melonjak di Singapura, Covid-19 Varian KP Belum DItemukan di Indonesia

Meskipun Kasusnya Melonjak di Singapura, Covid-19 Varian KP Belum DItemukan di Indonesia

Varian Baru Covid-19 di Singapura belum ditemukan di Indonesia.--freepik

HARIAN DISWAY - Pemerintah memastikan bahwa varian virus Covid-19 KP yang tengah merebak di Singapura belum ditemukan di tanah air.

Kementerian Kesehatan mengonfirmasi melalui data laporan mingguan nasional Indonesia yang  menunjukkan belum ada kasus varian KP yang masuk ke Indonesia

Walaupun hingga kini masih terdapat pasien Covid-19 di Indonesia, tetapi kasus tersebut tidak ada yang memiliki varian KP dari Singapura.

Hingga Mei 2024 kasus Covid-19 di Indonesia juga mengalami kenaikan sebesar 11,76 persen.

Namun, meski terjadi peningkatan, Juru Bicara Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril menekankan bahwa hal itu tidak diikuti dengan peningkatan angka rawat inap dan kematian. 

BACA JUGA:Singapura Tangani 25 Ribu Kasus Covid-19 Varian Baru, Indonesia Waspada!

Ia juga mengungkapkan bahwa situasi transmisi Covid-19 ini masih terkendali dan akan tetap dipantau oleh kementerian kesehatan. 

“Integrasi surveilans influenza dan Covid-19 sudah dilakukan sesuai dengan rekomendasi global. Rumah sakit di Indonesia sudah siap jika memang ada potensi peningkatan kasus,” ujarnya. 

Saat ini kasus Covid-19 yang beredar di Indonesia masih didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1.39. Untuk kasus subvarian KP yang ditemukan di Singapura belum ditemukan di Indonesia. 

BACA JUGA:Vaksin Covid-19 AstraZeneca Punya Berbagai Dampak Seperti Pembekuan Darah, Ini Potensi Risikonya di Wilayah Indonesia

Data dari WHO juga melaporkan bahwa varian KP ini belum bisa diidentifikasi sebagai varian yang lebih mudah menular atau menyebabkan keparahan dibandingkan varian Covid-19 lain. 

“Belum ada indikasi, baik global maupun lokal Singapura bahwa dua subvarian ini menjadi lebih menular ataupun menjadi lebih dapat menyebabkan sakit berat dibanding varian lainnya,” pungkas Syahril. 

Syahril juga menegaskan bahwa walaupun ada kasus varian Kp.1 dan KP.2 di Singapura, belum ada urgensi untuk dilakukannya pembatasan perjalanan. 

BACA JUGA:Studi Ini Mengejutkan! Ada Peningkatan Risiko Rematik hingga Satu Tahun setelah Infeksi Covid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id