Studi Ini Mengejutkan! Ada Peningkatan Risiko Rematik hingga Satu Tahun setelah Infeksi Covid

Studi Ini Mengejutkan! Ada Peningkatan Risiko Rematik hingga Satu Tahun setelah Infeksi Covid

Studi: Peningkatan risiko penyakit rematik hingga satu tahun setelah infeksi Covid. Ilustrasi dokter sedang memeriksa kaki pasien rematik. Mereka yang pernah mengidap Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi terkena rematik.-Dragen Zigic-freepik.com

HARIAN DISWAY - Sebuah studi global baru-baru ini yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine mengungkapkan tren yang mengkhawatirkan. Bahwa individu yang pernah mengalami infeksi Covid-19 mungkin menghadapi peningkatan risiko terkena penyakit rematik inflamasi autoimun (AIRDs) hingga satu tahun setelahnya. 

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Korea Selatan, Spanyol, Amerika Serikat, dan Inggris itu menggarisbawahi bahwa risiko tersebut tetap ada bahkan di antara mereka yang telah divaksinasi.

Untuk menyelidiki lebih dalam dampak jangka panjang Covid-19 terhadap risiko AIRD, para peneliti dari Universitas Kyung Hee di Seoul melakukan penelitian komprehensif yang melibatkan lebih dari 10 juta orang dewasa Korea dan 12 juta orang dewasa Jepang.

BACA JUGA: Duo Nanas dan Jahe Ini Bagus untuk Kesehatan Pencernaan

Mereka menganalisis data dari Januari 2020 hingga Desember 2021, mencocokkan individu yang mengidap Covid-19 dengan mereka yang mengidap influenza dan subjek kontrol yang tidak terinfeksi. 

Data tersebut kemudian dinilai untuk timbulnya AIRD pada 1,6 dan 12 bulan setelah infeksi Covid-19 atau influenza.


Studi: Peningkatan risiko penyakit rematik hingga satu tahun setelah infeksi Covid. Ilustrasi penyakit rematik. Ternyata ada kaitan Covid 19 dengan penyakit rematik.-stefamerpik-

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada risiko AIRD hingga 12 bulan pasca infeksi Covid-19, dan risiko tersebut meningkat seiring dengan tingkat keparahan penyakit awal akibat Covid-19.

BACA JUGA: Banyak PPDS Alami Depresi, Jam Kerja Jadi Salah Satu Pemicunya

Para peneliti menekankan bahwa infeksi SARS-CoV-2 dikaitkan dengan peningkatan risiko AIRD dibandingkan dengan pasien yang tak pernah mengidap Covid-19 atau mereka yang menderita infeksi influenza. 

Selain itu, risiko AIRD ditemukan lebih tinggi pada individu yang mengalami gejala akut Covid-19 yang lebih parah. “Risiko terkena AIRD lebih tinggi jika orang itu pernah terjangkit Covid-19 akut,” tulis para peneliti dalam makalah tersebut.


Studi: Peningkatan risiko penyakit rematik hingga satu tahun setelah infeksi Covid. Ilustrasi seorang dokter sedang memeriksa pasiennya yang mengalami gangguan rematik.-stefamerpik-freepik.com

Meskipun vaksinasi terhadap Covid-19 terbukti mengurangi risiko AIRD, individu yang mengidap Covid-19 parah, meskipun telah divaksinasi, masih menghadapi peningkatan risiko terkena AIRD.

BACA JUGA: Waspada Obesitas pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indiatvnews.com