Kisah Kontroversial Michael Owen Gabung MU: Antara Mengkhianati Liverpool dan Rayuan Maut Sir Alex Ferguson

Kisah Kontroversial Michael Owen Gabung MU: Antara Mengkhianati Liverpool dan Rayuan Maut Sir Alex Ferguson

Michael Owen mendapatkan trofi Premier League bersama Manchester United.--United Classic

HARIAN DISWAY - Musim panas 2009 menjadi momen penuh dilema bagi Michael Owen. Newcastle United, klub yang dibelanya, baru saja terdegradasi.

Di tengah kebimbangan mencari klub baru, tawaran dari Everton, rival abadi Liverpool, menghampirinya. Owen sempat mempertimbangkan pindah ke Goodison Park, namun takdir berkata lain.

“Dua hari setelah pulang dari pertemuan dengan manajer Everton, David Moyes, hidupku begitu tenang di rumah saat nama Nicky Butt muncul di layar ponselku,” ujar Owen.

Suatu hari, ketenangan Owen di rumah pecah saat nama Nicky Butt, legenda Manchester United, muncul di layar ponselnya. Butt menyampaikan pesan mengejutkan bahwa Sir Alex Ferguson ingin merekrutnya.

Awalnya Owen tak percaya. Namun, tawaran itu bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Bergabung dengan Manchester United, raksasa penuh trofi, membuka peluangnya untuk tampil di pertandingan besar, Liga Champions, dan merasakan atmosfer Old Trafford yang gegap gempita.

Selama satu jam, Owen terpaku pada ponselnya, menanti panggilan dari Sir Alex. Ketika telepon itu datang, Owen tak ragu untuk mengangkatnya. Undangan untuk bertemu di rumah Sir Alex keesokan harinya membuka lembaran baru dalam karirnya.

BACA JUGA:Skeptis Zidane Melatih MU Gara-Gara Bahasa Inggris? Owen Jagokan Potter dan Southgate

BACA JUGA:Owen Lihat Talenta Muda Surabaya di Tambaksari

“Teleponnya berasal dari nomor pribadi. Aku biasanya tak menjawabnya tapi kali ini pengecualian. Aku membiarkannya berdering selama lima atau enam detik sebelum menjawab. Itu darinya. Setelah sejumlah basa-basi, Sir Alex mengundangku ke rumahnya keesokan harinya,” kata Owen.

Keputusan Owen untuk pindah ke Manchester United bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, ia harus menerima konsekuensi pahit mengkhianati Liverpool, klub yang membesarkan namanya dan dicintai para suporternya.

Di sisi lain, hasrat Owen untuk meraih trofi Premier League yang tak kunjung diraihnya bersama Liverpool, menjadi daya tarik utama Manchester United.

Meskipun hanya mencetak 17 gol dari 52 penampilan bersama United, Owen berhasil mengangkat trofi Premier League yang diimpikannya. Keputusan yang teramat sulit, tetapi bagi Owen, mendapatkan trofi menjadi pengorbanan yang sepadan.

Pilihan Owen sama-sama mengerikan saat itu, pergi ke Everton atau Manchester United. Keduanya sama- sama memberikan dampak yang merusak. 

(Hilmy Maulana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: