Penggabungan EXCL dan FREN, Optimis Bisa Saingi Telkomsel

Penggabungan EXCL dan FREN, Optimis Bisa Saingi Telkomsel

Teknisi XL Axiata memeriksa perangkat BTS di kawasan Rasuna Said, Jakarta.-Galih Pradipta - Antara Foto-

HARIAN DISWAY - Emiten telekomunikasi PT XL Axiata (EXCL) dan PT Smartfren Telecom (FREN) akan bergabung tahun ini. Hal itu terungkap setelah manajemen EXCL memastikan bakal merampungkan proses due diligence. Paling lambat selesai empat bulan kedepan.

Group Chief Financial Officer Axiata Berhad Nik Rizal Kamil mengatakan, dalam uji tuntas itu, kedua emiten ini akan saling meninjau perusahaan masing-masing. Seperti: sisi komersial, teknologi, kinerja keuangan, hingga spektrum operasional.

Bersamaan dengan proses itu, kedua perseroan itu akan melakukan proses negosiasi. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses merger. “Selain due diligence, kami tetap patuh pada aturan regulator,” katanya, dalam media briefing di Jakarta, Kamis 13 Juni 2024.

Tetapi, Nik belum bisa membeberkan nama perusahaan baru hasil penggabungan kedua perseroan itu. Sebab, menurutnya, bentuk perusahaan baru itu belum diputuskan. Lantaran masih dalam proses due diligence.


Warga Jakarta melintas di depan iklan XL Axiata.-Bay Ismoyo-AFP-

Tetapi yang pasti, perusahaan nanti akan menciptakan entitas bernilai USD 3,5 miliar. Dengan sekitar 100 juta pelanggan. Artinya, valuasi gabungan perusahaan hasil merger nilainya mencapai di kisaran angka Rp 56,94 triliun.

BACA JUGA: Menikmati Konektivitas Berkualitas di Laut: XL Axiata Memperkuat Sinyal 4G di Kapal Penyeberangan

Selama ini, ia mengaku, dari sisi spektrum EXCL sangat sulit bersaing secara mandiri dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Pasalnya, Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison memiliki spektrum lebih dari 150 MHz. Sedangkan XL Axiata hanya memiliki sekitar 90 MHz. Serta, Smartfren memiliki spektrum sekitar 60 MHz.

“Jika Anda memiliki spektrum yang lebih sedikit, Anda harus memasang lebih banyak menara dan infrastruktur untuk mencapai tingkat cakupan yang sama,” jelas Nik. 

Terlebih, bisnis telekomunikasi sangat kompetitif. Artinya, jika layanan suatu perusahaan tidak baik, maka pelanggan akan beralih ke perusahaan lain. Merger nanti akan berada dalam posisi yang lebih kompetitif untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lain. 

BACA JUGA: XL Axiata Catat Kenaikan Trafik Tertinggi Selama Ramadan 2024

“Jadi jika Anda melakukan kombinasi dari awal, Anda memiliki lebih dari 90 MHz dari XL ditambah dengan 60 MHz dari Smartfren. Sehingga akan memiliki lebih dari 150 MHz. Sama dengan Telkomsel dan IOH,” terangnya.

Selain masalah spektrum, pangsa pasar XL Axiata dan Smartfren juga lebih sedikit dibandingkan Telkomsel dan IOH. Saat ini, pangsa pasar IOH mencapai sekitar 20 persen dari pasar dan hampir 60 persen adalah pangsa pasar Telkomsel. 

Sedangkan XL Axiata hanya sekitar 17 persen. Begitu pun dengan FREN hanya sekitar 10 persen. “Jika XL dan Smartfren digabungkan, pangsa pasar menjadi 27 persen,” terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: