Semarak Fete de la Musique, Hari Musiknya Prancis di Surabaya

Semarak Fete de la Musique, Hari Musiknya Prancis di Surabaya

Semarak Fete de la Musique, Hari Musiknya Prancis di Surabaya. Celia Noreen & Friends membawakan lagu-lagu bergenre gypsy jazz dalam Fete de la Musique, pada 15 Juni 2024 di AJBS Surabaya.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Fete de la musique atau juga dikenal dengan World Music Day, Hari Musik Dunia, digelar di berbagai negara. Termasuk di Indonesia. 

Pusat Kebudayaan Prancis (IFI) Surabaya juga turut menggelar acara tersebut. Berlangsung di halaman IFI Kompleks AJBS, Surabaya dan diramaikan oleh berbagai pentas seni.

Fête de la musique secara harafiah berarti Pesta Musik. Acara itu merupakan bagian dari tradisi seni musik Prancis yang dirayakan setiap 21 Juni. Pada tanggal itu setiap musisi berpentas. Baik di jalan-jalan, di sudut-sudut pemukiman, dan di berbagai panggung kesenian.

BACA JUGA:Libatkan 50 Musisi, IFI Surabaya Gelar Fete de la Musique di AJBS

"Hari itu adalah hari musiknya Prancis. Semua orang bergembira. Sebagai Pusat Kebudayaan Prancis, kami turut membagi kegembiraan itu di sini. Mengundang berbagai musisi dan seniman. Termasuk dari Prancis dan Indonesia," ujar Direktur IFI Surabaya Sandra Vivier.


Semarak Fete de la Musique, Hari Musiknya Prancis di Surabaya. Tiga breakdancer Legiteam Obstruxion unjuk gigi di panggung Fete de la Musique di halaman AJBS Surabaya.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Terdapat berbagai penampil yang mengisi acara tersebut. Beberapa dari Prancis. Salah satu yang menarik adalah Legiteam Otruxion asal Prancis. Mereka merupakan kelompok breakdance yang dalam pementasan tersebut beranggotakan tiga orang.

Mereka adalah Mehdi Criniere, Louis Surel, dan Wilfried Ebongue. Ketiganya menunjukkan gerakan-gerakan sulit. Bertumpu pada kepala, kemudian bergerak dengan satu tangan bergantian sembari berputar. 

BACA JUGA:Sejarah Musik Blues yang Tergusur di Jefferson Street, Nashville

Mereka kelompok breakdance pertama yang didirikan di Le Mans, Prancis. "Berdiri sejak 2006. Namun, kami bertiga dan beberapa kawan yang lain telah bergabung sejak 2007," ujar Wilfried. 

Ketiganya melakukan latihan intens. Gerakan-gerakan sulit itu tercipta dari proses berlatih keras. Bahkan ketiganya mengaku pernah cidera. Seperti keseleo bahkan patah tulang. "Jangan menyerah. Itu saja kuncinya. Jika patah lengan kanan, berlatihlah dengan lengan kiri," ungkap Louis.


Semarak Fete de la Musique, Hari Musiknya Prancis di Surabaya. Direktur IFI Surabaya Sandra Vivier berfoto bersama anak-anak ALIT Indonesia dalam event Fete de la Musique.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Legiteam Obstruxion diundang dalam Fete de la Musique di Surabaya dalam rangka menyambut Olimpiade Paris 2024. "Ada cabang olahraga baru di Olimpiade Paris. Yaitu breakdance. Kami di sini sebagai representasi breakdancer Prancis," ungkap Mehdi. 

BACA JUGA:Duka Musik Dunia, Vokalis Firehouse CJ Snare Meninggal dalam Usia 64 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: