Uji Coba Pesawat Seaplane di Perairan Selatan Bali, Kemenhub: Bisa Jadi Alternatif Mengurangi Kejenuhan Angkutan Udara

Uji Coba Pesawat Seaplane di Perairan Selatan Bali, Kemenhub: Bisa Jadi Alternatif Mengurangi Kejenuhan Angkutan Udara

Pesawat air Cessna 172SP Amphibious mendarat mulus di perairan Pantai Mertasari, Denpasar Selatan, Bali pada uji coba Kamis, 20 Juni 2024-Kemenhub-

DENPASAR, HARIAN DISWAY - Pemerintah melalui Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) Kemenhub tengah melakukan uji coba pengoperasian bandar udara perairan (seaplane hub) di perairan selatan Bali tepatnya di Pantai Mertasari

Uji coba dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Kepala Pusat Kebijakan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda Bakertrans Kemenhub, Capt. Novyanto Widadi pada Kamis, 20 Juni 2024. 

Novyanto sudah terlibat sejak awal pengembangan bandar udara perairan. Sebelumnya juga pernah dilakukan uji coba pendaratan seaplane di perairan Gili Iyang, Sumenep, Jawa Timur

Adapun pesawat yang diujicobakan di pantai Mertasari adalah tipe Cessna 172SP Amphibious. 

BACA JUGA:Perairan Bali Dirancang Jadi Seaplane Hub Pertama di Indonesia: Kemenhub Lakukan Uji Coba Lepas Landas dan Mendarat

Novyanto optimis bahwa dengan pengembangan seaplane hub ini, Indonesia bisa memiliki alternatif transportasi baru selain jalur laut dan Bandar Udara konvensional. 

Ia juga menilai seaplane dapat memberikan pengalaman berbeda bagi penumpang dalam menggunakan transportasi.

“Selain kapal laut sebagai pilihan, seaplane atau pesawat amfibi menjadi satu-satunya transportasi alternatif yang dapat mengkolaborasikan air dan udara. Seaplane menjadi alternatif transportasi perairan untuk Indonesia yang secara geografis merupakan negara kepulauan,” jelas Capt. Novyanto.


Capt Novyanto dan kru penerbang pesawat seaplane yang menjalani uji coba di Pantai Mertasari, Bali-Kemenhub-

Ia melaporkan, uji coba seaplane berlangsung dengan lancar dan selamat di Pantai Mertasari. 

"Sehingga berkaca pada hasil hari ini maupun sebelumnya yang juga telah dilakukan di Pulau Gili Iyang, dapat kita lihat bahwa tidak adanya kendala dalam sisi regulasi bagi pelaksanaan operasi ini, baik dari segi navigasi maupun kewilayahan,” ujar Capt. Novyanto.

Di samping itu, Bandar Udara Perairan sebagai fasilitas penunjang utama pengoperasian seaplane juga dinilai memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah efisien dan ramah lingkungan, memiliki kombinasi kecepatan dan fleksibilitas, mengurangi kebergantungan lahan, sebagai penghubung remote area, dan menurunkan kejenuhan lalu lintas udara.

BACA JUGA:Edyan, IKN Bakal Punya Taksi Terbang, Intip Bentuknya di Sini

Saat ini di Indonesia terdapat 5 Bandar Udara Perairan (berstatus khusus) yaitu di Pulau Bawah, Teluk Pangpang Banyuwangi, Sungai Kahayan, Benette, dan Pulau Moyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: