Starlink Bukan Teknologi Baru, Jangan Keliru

Starlink Bukan Teknologi Baru, Jangan Keliru

ILUSTRASI Starlink bukan teknologi baru, jangan keliru.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA: Layanan Internet Starlink Milik Elon Musk Sudah Terpasang di IKN, Siap Beri Layanan Internet Cepat

Walau demikian, Elon bertahan di bisnis itu karena salah satunya ia punya perusahaan roket SpaceX (Space Exploration Technologies Corp) yang inovatif dan murah. Roket Falcon milik SpaceX bisa balik ke pangkalan dan dipakai berkali-kali. Banyak perusahaan satelit GEO (geostationary earth orbit) yang menggunakan perusahaan roket peluncur satelit itu. 

Saya pernah ke Florida melihat peluncuran Falcon 9. Perusahaan hebat itulah yang menjadi  salah satu pendukung utama peluncuran ribuan satelit Starlink untuk tiap tahunnya.

Elon Musk juga punya beberapa kerajaan bisnis yang saling mendukung. Ada Tesla, Inc. Perusahaan mobil listrik dan energi terbarukan, dengan baterai dan produk energi solar. Punya SpaceX (Space Exploration Technologies Corp.) perusahaan dirgantara yang membuat transportasi ke luar angkasa hingga untuk kolonisasi Mars. 

BACA JUGA: Luhut Sambut Kedatangan Elon Musk di Bali, Siap Resmikan Peluncuran Starlink

BACA JUGA: Kominfo Tanggapi Isu Ancaman Keamanan Negara Jika Starlink Masuk Indonesia

Lalu, ada Neuralink, perusahaan neuroteknologi yang fokus pada pengembangan antarmuka otak-komputer untuk memungkinkan interaksi langsung otak manusia dan komputer. 

Elon juga punya The Boring Company, perusahaan infrastruktur konstruksi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dengan membangun terowongan-terowongan bawah tanah. 

Punya SolarCity, perusahaan energi surya yang memperkuat divisi energi Tesla. Punya OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan. Punya X (dulu Twitter) dan PayPal, perusahaan platform pembayaran digital. 

Elon juga terlibat bisnis uang kripto. Pada awal 2021, Tesla membeli Bitcoin (BTC) senilai USD 1,5 miliar dan mengizinkan pembelian mobil Tesla pakai Bitcoin. Lalu, ia terlibat penggunaan energi untuk penambangan Bitcoin. 

Elon mendukung Dogecoin dan sering mencuit tentang cryptocurrency itu di X-nya hingga mengakibatkan fluktuasi harga yang signifikan. 

Elon juga punya dan bisnis Ethereum (ETH). Meski, tidak seaktif dengan Bitcoin atau Dogecoin. Ia sering bicara tentang potensi cryptocurrency dalam berbagai kesempatan. Padahal, di balik uang kripto itu adalah gerakan teknologi digital melawan otoritas negara dan bank sentral. Di situlah peran Elon sebagai tokoh liberal yang ingin mengecilkan peran negara.

Untuk melihat Starlink sudah teruji dan mampu bertahan atau tidak, perlu waktu 10–15 tahun. Kalau bisnis satelit GEO sudah teruji lebih dari 50 tahun dan Starlink yang baru diluncurkan pertama 2019 melayani publik mulai 2020 di AS, apakah sudah teruji Starlink lebih baik dari satelit GEO?

PEMERINTAH TIDAK KONSISTEN

Dalam pertimbangan yang kompleks itulah saat pemerintah Indonesia merencanakan melayani desa berdering  untuk daerah-daerah terpencil, terluar, dan terdepan di seluruh Indonesia, satelit GEO-lah yang dipakai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: