Asusila Diduga Terjadi di Ponpes Al Mahdiy, Hidayatullah: Itu Tidak Benar

Asusila Diduga Terjadi di Ponpes Al Mahdiy, Hidayatullah: Itu Tidak Benar

Pondok pesantren Al Mahdiy yang di depannya dipasang spanduk penolakan, Sabtu 22 Juni 2024.-Michael Fredy Yacob-

SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Tidak ada kata damai untuk tindak asusila. Kalimat ini terpajang dalam salah satu spanduk yang terpajang di depan pondok pesantren (ponpes) Al Mahdiy, Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Masih banyak lagi spanduk-spanduk yang bernada serupa yang terpasang di pagar. Masyarakat di desa itu marah dengan isu tindak asusila yang diduga dilakukan oleh pengasuh ponpes. Yakni Hidayatullah Fuad Basyaiban.

Warga setempat pun, Kamis 21 Juni 2024 kemarin sempat melakukan aksi protes di depan ponpes Al Mahdiy itu. Mereka meminta agar ponpes itu ditutup. Bahkan, dugaan asusila itu pun sudah dilaporkan ke Polresta Sidoarjo

BACA JUGA: Puput dan Hasan Ajukan Eksepsi, Dakwaan JPU KPK Mengada-ngada

Hidayatullah Fuad Basyaiban mengatakan, tindakan asusila yang dituduhkan itu tidak benar. Tidak pernah tindakan asusila itu ia lakukan kepada santrinya sendiri. Ia menilai, masyarakat di desa itu sudah terhasut berita bohong yang mulai beredar. 

Ia mengakui, anak-anak di ponpesnya datang dari latar belakang yang berbeda. Ada yang sejak awal memang sudah nakal, ada juga yang tidak. Bahkan, beberapa kali ia memergoki ada santri dan santriwatinya yang pacaran di lingkungan ponpes.

Tidak hanya di siang hari. Malam hari pun sering kepergok. Tak jarang juga ada santri yang mendatangi kamar santriwati. “Berkali-kali kami tegur dan memberi sanksi ke mereka. Tetapi tetap saja terulang,” katanya, Sabtu 22 Juni 2024.

Ia mengetahui jika santriwati itu sering kali berganti-ganti pacar. Sebagai pengasuh, berulang kali ia menasihati santriwati itu. Hanya tindakan yang sama terus berulang.

BACA JUGA: Respons Kekerasan di Pondok Pesantren, Kemenag akan Susun Regulasi Penanggulangan Kekerasan di Pesantren

“Sampai suatu kali kami menegur santriwati itu. Lalu dia pulang dan menceritakan ke orang tuanya cerita yang berkembang saat ini. Sehingga masyarakat sebagian sudah terprovokasi dengan cerita itu,” bebernya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Agus Sobarnapraja mengungkapkan, laporan dugaan asusila tersebut sudah masuk. Saat ini ditangani oleh unit PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo.

Bahkan, saat ini kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan. Tim penyidik sedang melengkapi berkas pemeriksaan perkara. “Terlapor kita agendakan pemanggilan pekan depan. Saat ini, hanya satu yang dilaporkan ke kami,” katanya. 

Hingga saat ini, sudah ada lima orang saksi yang diperiksa polisi. Termasuk di dalamnya adalah saksi ahli. “Korban pun kini juga sudah dalam pendampingan pihak kami bersama UPTD PPA dari pemkab,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: