Cewek Punk Bunuh Ayah

Cewek Punk Bunuh Ayah

ILUSTRASI cewek punk bunuh ayah di Duren Sawit, Jakarta Timur.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Warga lapor polisi. Tim polisi dari Polres Jakarta Timur tiba di TKP dan mengolah TKP. Polisi menyatakan, Syafrin sudah meninggal. Jenazahnya dikirim ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Para pedagang tetangga ruko Syafrin ikut membantu polisi, mengidentifikasi harta milik korban. Barang-barang berharga seperti motor, HP, dompet, hilang. Polisi menduga, itu perampokan disertai pembunuhan.

Dua anak perempuan Syafrin tidak di rumah. Teleponnya dihubungi polisi, tapi tidak diangkat. Sampai esok paginya, Sabtu, 22 Juni 2024, dua anak perempuan itu tidak pulang. 

Polisi menangkap dua anak perempuan itu jelang sore di toko tak jauh dari TKP. Setelah memeriksa, polisi menyatakan bahwa pelaku pembunuhan hanya KS. Motif sakit hati. Sebaliknya, adik perempuan KS tidak ikut membunuh.

Saksi, tetangga Syafrin bernama Roso, 52, kepada wartawan mengatakan, beberapa hari sebelumnya Syafrin sempat curhat bahwa anaknya, KS, mengambil kartu ATM dan buku tabungan miliknya. ”Cuma itu yang saya dengar darinya,” ujarnya.

Menurut Roso, KS adalah anak punk. Rambut disemir cokelat. Perokok aktif. Sehari-hari KS mengamen di wilayah Depok. Jarak antara ruko di Duren Sawit ke Depok sekitar 40 kilometer. ”Cuma itu yang saya tahu,” ujarnya.

Polisi masih mendalami kasus itu. Tersangka KS tergolong anak-anak. Maka, disebut anak berhadapan dengan hukum.

Keterangan Roso terasa janggal. Sebab, Syafrin pemilik ruko perabot rumah tangga yang laris, bisa mengontrak ruko Rp 40 juta per tahun, tapi anak perempuannya mengamen, bergaul dengan anak-anak punk yang biasa menggelandang di Jabodetabek.

Kesimpulan sementara, Syafrin kurang perhatian terhadap anak. Istrinya juga tidak ada. Tidak banyak yang bisa diungkap. Para pedagang tetangga ruko Syafrin juga tak banyak tahu tentang keluarga ini. Sebab, keluarga Syafrin baru tinggal di sana dua bulan. Sebelumnya, keluarga Syafrin tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Jarak antara ruko itu ke Pasar Minggu sekitar 25 kilometer.

Jarang, anak perempuan membunuh ayah jika tidak disebabkan sesuatu yang luar biasa. Misalnya, penelantaran anak atau pelecehan seksual.

Dikutip dari The Guardian Selasa, 10 Maret 2020, berjudul How the Killing of an Abusive Father by His Daughters Fuelled Russia’s Culture Wars, dikisahkan, anak perempuan membunuh ayah. Mirip pembunuhan Syafrin.

Mikhail Khachaturyan, 50, tinggal di sebuah apartemen di Moskow, Rusia. Ia punya tiga anak perempuan: Krestina, 19; Angelina, 17; dan Maria, 15. Sementara itu, istrinya, Aurelia Dunduk, sudah diusirnya pada 2015. Seperti halnya Syafrin, Mikhail tinggal bersama tiga putrinya.

Pada 27 Juli 2018, sekitar pukul 15.00 waktu setempat, Mikhail memarahi ketiga putrinya. Marah besar. Mikhail memanggil mereka satu per satu ke kamarnya. Di situ ia mengumpat dan membentak mereka, lalu menyemprotkan merica ke wajah mereka masing-masing. 

Krestina tersedak akibat efek merica. Dia mundur ke kamar tidur yang dia tinggali bersama saudara perempuannyi. Dia ambruk di tempat tidur dan pingsan. 

Empat jam kemudian, sekitar pukul 19.00, Krestina tersadar. Dia mendengar suara tangis adik. Dia bangkit dari tempat tidur, keluar kamar, menuju ruang tamu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: