Belajar dari TPPO Magang Sesat di Luar Negeri: Belum Ada Aturan Kemendikbudristek Detail Jadi Celah

Belajar dari TPPO Magang Sesat di Luar Negeri: Belum Ada Aturan Kemendikbudristek Detail Jadi Celah

Pembahasan program ferienjob yang dijadikan modus TPPO di Jerman.- Shinto SIlitonga untuk Harian Disway-

RIBUAN mahasiswa dari puluhan kampus swasta dan negeri di Indonesia berdatangan ke beragam tempat di Jerman sejak awal Oktober 2023 lalu. Masuk melalui bandara-bandara internasional besar di Jerman. Mahasiswa ini dijanjikan mengikuti program magang selama tiga bulan. Disosialisasikan dengan memanipulasi informasi tentang program ferienjob, program resmi tahunan dari pemerintah Jerman. 

Program ini untuk memberikan kesempatan bekerja bagi mahasiswa yang libur semester resmi. Tapi oleh dua wanita Indonesia yang mengelola PT Sinar Harapan Bangsa dan PT CVGEN, Enik Rutita dan Amisulistiani, program dibungkus dengan memanipulasi diksi magang. Sehingga paralel dengan program kampus-kampus di Indonesia untuk meningkatkan kompetensi mahasiswanya menuju dunia kerja. 

Alhasil dari 2.000 peminat, 1.047 mahasiswa dari 33 kampus di Indonesia terperangkap menjadi korban jaringan pelaku. Sama sekali tidak ada relevansinya dengan magang dan jurusan studi di kampus. 

Mahasiswa ini malah disuruh bekerja berat di perusahaan logistik, restoran, gudang, dll. Beberapa di antaranya bahkan sakit dan melaporkan peristiwa ini ke kantor perwakilan RI di Jerman. 

Hasil penyidikan Bareskrim Polri kemudian menetapkan Enik Rutita, Amisulistiani, dan tiga orang lainnya menjadi tersangka sejak awal Maret 2024 lalu.

Manipulasi diksi magang ternyata tidak hanya terjadi di Jerman. Satu pelaku usaha di Jakarta juga melakukan hal  yang sama. Bertindak seolah-olah sebagai Lembaga Pelatihan Kerja dan melakukan rekrutmen masif ke kampus-kampus politeknik di Indonesia, menjanjikan magang.

Padahal faktanya mereka dipekerjakan di beragam perusahaan di Ceko, Rumania, dan Hungaria. Kontrak yang ditandatangani mahasiswa bahkan jelas berjuduĺ kontrak kerja. Bukan magang. Berlaku dua tahun dengan gaji tertentu. 

Meski mahasiswa sadar bahwa dirinya telah terjebak dalam manipulasi diksi magang tersebut, tidak mudah juga untuk menemukan korban yang berani melapor ke pihak kepolisian. Alasannya beragam.  Namun banyak korban merasa takut terhadap pihak kampus karena masih berstatus sebagai mahasiswa. 

Beruntung, 10 Juni 2024 lalu, dua eks mahasiswa politeknik di Sumatera yang mengikuti program ke Hungaria akhirnya melaporkan TPPO ini ke Bareskrim Polri. Kasus pun akhirnya terungkap.

Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi telah meminta perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM yang unggul dan berkualitas secara riil dan kongkret. Karena inilah yang menjadi kunci untuk mengoptimalkan bonus demografi Indonesia pada tahun 2030 mendatang. 

Kemendikbudristek melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 sesungguhnya telah memberikan ruang bagi kampus-kampus untuk kreatif berinovasi dalam meningkatkan kompetensi mahasiswanya. Melalui Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang dikelola dengan baik oleh kampus dan mitranya, mahasiswa pasti akan mendapatkan peningkatan keterampilan untuk lebih siap hadapi dunia kerja. Apalagi jika magang dilakukan di luar negeri seperti Eropa yang maju dalam bidang industri. 

Sayangnya, hingga saat ini Kemendikbudristek belum merumuskan ketentuan tentang magang di luar negeri. Sehingga pelaku usaha nakal memanfaatkan kondisi ini untuk merekrut mahasiswa dalam mengisi shortage of labour di Eropa dengan memanipulasi diksi magang tersebut.

Dalam kasuistis TPPO di Jerman dan beberapa negara di Eropa, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam peradaban internet of things dan artificial intelligence saat ini tampaknya belum banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa dan manajemen kampus untuk memprofiling pelaku usaha dan program magang yang ditawarkan. 

Sebaliknya, pelaku usaha nakal dan jaringannya lah yang lebih agresif berkreasi di dunia maya untuk mempropagandakan bahwa program yang ditawarkannya adalah magang yang paling adaptif untuk kampus. Apalagi dengan penawaran penghasilan jutaan rupiah per bulan bagi mahasiswa yang mengikuti program tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: