Israel Kisruh di Internal Pasca Dibebaskannya Dirut RS Al-Shifa, Gaza: Penjara Sudah Penuh!

Israel Kisruh di Internal Pasca Dibebaskannya Dirut RS Al-Shifa, Gaza: Penjara Sudah Penuh!

Loh, Israel Chaos Usai Direktur RS Al-Shifa Dibebaskan?-SHAUL GOLAN / POOL / AFP-

HARIAN DISWAY - Politisi Israel saling lempar kritik usai pihaknya sendiri membebaskan sejumlah tahanan Palestina, salah satunya direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza pada Senin, 1 Juli 2024.

Direktur RS Al-Shifa Muhammad Abu Salmiya dibebaskan oleh pihak Israel sejak ditahan pada bulan November 2023 lalu.

Pada saat itu, Israel mengklaim bahwa rumah sakit terbesar di Gaza ini digunakan sebagai markas Hamas.

Ternyata, hingga kini tuduhan tersebut masih tak dapat dibuktikan kebenarannya.

Abu Salmiya ditahan atas klaim Israel bahwa dirinya mengizinkan Hamas menggunakan rumah sakit tempatnya bekerja menjadi markas operasi militer.

Beberapa politisi Israel yang mengetahui berita bebasnya Abu Salmiya bersama sekitar 50 tahanan lain sontak menentang keputusan itu.

Mereka menganggap aksi pembebasan itu adalah suatu kesalahan.

BACA JUGA:Netanyahu Digempur Badai: 66 Persen Rakyat Israel Minta Dia Hengkang dari Politik

BACA JUGA:Gaza Belum Selesai, Israel Sudah Terlibat Baku Hantam Dengan Hizbullah, Amerika Berusaha Dinginkan Suasana

Diungkap oleh kantor berita berbahasa Ibrani, Walla, para menteri Israel yang kecewa atas berita pembebasan itu saling mengungkapkan kekecewaannya melalui obrolan grup di aplikasi WhatsApp.

“Mengapa orang ini, yang di rumah sakitnya para sandera dibunuh dan pusat komando Hamas dioperasikan, dibebaskan?” tulis Menteri Diaspora Israel Amichai Chikli.

Lalu, Menteri Permukiman Orit Strock juga menuliskan pendapatnya dalam obrolan tersebut, “Tidak terpikirkan untuk melakukan hal seperti itu tanpa rapat kabinet. Saya serius bertanya, di bawah wewenang apa (pembebasan ini dilakukan)?” kritiknya.

Eks menteri kabinet perang yang juga berdiri sebagai pihak oposisi Netanyahu, Benny Gantz juga mengkritik keputusan pemerintah karena membebaskan sejumlah tahanan.

Gantz menilai tindakan itu sebagai kesalahan operasional moral dan etika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: walla