Tragedi di India! 121 Orang Tewas Terinjak dalam Acara Keagamaan

Tragedi di India! 121 Orang Tewas Terinjak dalam Acara Keagamaan

Tragedi di India! 121 orang tewas terinjak dalam acara keagamaan. Jenazah salah seorang korban dibawa oleh keluarganya di rumah sakit Hathras, Selasa, 2 Juli 2024.-Arun Sankar-AFP-

HATHRAS, HARIAN DISWAY – Setidaknya 121 orang meninggal dunia karena terinjak-injak dalam sebuah festival keagamaan Hindu di Hathras, India utara, Selasa malam, 2 Juli 2024. Itu adalah tragedi terburuk di negara itu dalam satu dekade terakhir ini.

Kala itu, ribuan orang berkumpul untuk mendengarkan khotbah dari seorang pemuka agama terkenal di kota itu. Saat acara selesai, orang-orang pun perlahan meninggalkan lokasi.

Tiba-tiba, badai debu datang. Umat pun panik. Mereka berlarian.

BACA JUGA:Peramal India Sebut Kiamat 29 Juni 2024, Habib Jafar: Tetap Tenang, Warung Madura Tetap Buka!

Dalam kekacauan itu, banyak orang yang jatuh. Mereka lantas terinjak, terimpit, dan tertindih. Beberapa orang nyemplung di saluran pembuangan tepi jalan. Akibatnya fatal. Sebanyak 121 orang tewas di tempat karena kehabisan napas dan terinjak-injak. Lalu ada puluhan orang lainnya yang luka-luka. Sebagian besar korban adalah perempuan.

Ambulans bergegas membawa korban yang terluka ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, di kota Etah, banyak keluarga yang berkumpul di luar kamar mayat mencari kabar tentang kerabat mereka yang menjadi korban.

"Ketika ceramah selesai, semua orang mulai berlari keluar," kata Shakuntala, seorang perempuan yang mengikuti acara itu. ’’Saya melihat orang berjatuhan ke saluran pembuangan tepi jalan. Setelah itu, mereka seperti ditimbun di situ, terinjak-injak sampai tewas,’’ ucap perempuan yang diwawancarai kantor berita Press Trust of India tersebut.


Tragedi di India! 121 orang tewas terinjak dalam acara keagamaan. Tampak beberapa warga mengamati barang-barang milik korban, Rabu, 3 Juli 2024.-Arun Sankar-AFP-

Menurut Chaitra V., Komisioner Divisi Aligarh di negara bagian Uttar Pradesh, badai debu itu menyebabkan orang-orang tidak bisa melihat. Seperti buta. ’’Itulah yang menyebabkan keributan dan insiden tragis selanjutnya," katanya seperti dikutip Agence France-Presse, Rabu, 3 Juli 2024.

"Kami saat ini berfokus pada memberikan bantuan dan perawatan medis bagi para korban," tambahnya.

Menurut petugas polisi senior Shalabh Mathur, jumlah orang yang hadir memang sangat banyak. "Jauh lebih banyak daripada yang tercantum dalam surat izin ke kami,’’ katanya.

’’Beberapa orang mengalami patah tulang atau memar yang parah,’’ kata Kepala Petugas Medis negara bagian itu, Umesh Kumar Tripathi.

BACA JUGA : Pesta Halloween di Itaewon Tewaskan 146 Orang

BACA JUGA : Satu Setengah Ton Benda Pengingat Tragedi Itaewon

Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kompensasi senilai USD 2.400 (sekitar Rp 39 juta) untuk keluarga korban yang meninggal. Santunan sebesar USD 600 (sekitar Rp 9,8 juta) diserahkan untuk keluarga korban luka-luka. "Belasungkawa saya kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai. Saya berharap semua yang terluka segera sembuh," tulis Modi di platform media sosial X.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: