Penerbangan Jemaah Haji Balikpapan Delay 28 Jam: Kemenag Ancam Cabut Kontrak Garuda Indonesia

Penerbangan Jemaah Haji Balikpapan Delay 28 Jam: Kemenag Ancam Cabut Kontrak Garuda Indonesia

Berkali-kali bikin jengkel, Kemenag akan evaluasi kontrak Garuda sebagai mitra penerbangan haji pemerintah tahun depan-Garuda-Indonesia.com-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Penerbangan haji kembali bermasalah. Kini pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut Jemaah Haji Embarkasi Balikpapan dengan nomor kloter BPN-09 mengalami penundaan (delay). 

Tidak tanggung-tanggung, delay berlangsung hampir 28 Jam alias lebih dari sehari semalam. 

Kementerian Agama melayangkan protes keras kepada Garuda Indonesia akibat delay keterlaluan ini. 

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menilai performance Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk seiring delay penerbangan yang terus berulang. 

BACA JUGA:Garuda Indonesia Jadi Sorotan: Lebih dari 50% Jamaah Haji Telat Dipulangkan ke Tanah Air

Sebelumnya, jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami delay selama 12 jam.  

“Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional," tegas Hilman Latief di Jakarta, Senin, 8 Juli 2024. 


Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief akan mengevaluasi kontrak Garuda sebagai pelayan jemaah haji tahun depan-Kemenag-

“Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jemaah haji di tahun mendatang,” sambungnya.

Sebanyak 324 jemaah BPN-09 berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka seharusnya pulang ke Tanah Air, pada 6 Juli 2024, pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS).

BACA JUGA:Layanan Penerbangan Jemaah Haji Kembali Bermasalah, Garuda Delay Sampai 5 Jam

Mereka sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah saat diinformasikan adanya delay penerbangan dan baru akan diterbangkan pada Minggu, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS (Waktu Arab Saudi).

“Pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Bahkan jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional,” tandas Hilman Latief.

“Delay semacam ini membuat jemaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan,” sambung Hilman Latief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: