Gaji Seret! Karyawan Samsung Langsung Mogok Masal Tanpa Batas Waktu

SEOUL, HARIAN DISWAY – Sejak awal pekan ini, gelombang protes yang besar melanda Samsung Electronics di Korea Selatan. Perusahaan raksasa pembuat chip itu diguncang pemogokan besar-besaran dari serikat pekerja yang mewakili puluhan ribu karyawan. Bahkan, pada Rabu, 10 Juli 2024, mereka mengumumkan bahwa pemogokan itu akan berlangsung tanpa batas waktu. Pokoknya sampai tuntutan terpenuhi. Yakni, pembayaran tunjangan dan gaji yang tak kunjung lancar.

Samsung Electronics adalah anak perusahaan utama dari konglomerasi terbesar Korea Selatan, Samsung Group. Merekalah pembuat chip memori terbesar di dunia. Juga berkontribusi signifikan terhadap produksi chip kelas atas di dunia.

Nah, lebih dari 5.000 karyawan mogok bekerja sejak 8 Juli 2024. Itu adalah bagian dari perjuangan jangka panjang mereka untuk mendapatkan hak-hak yang layak.

BACA JUGA : Samsung Bangun Pabrik Chip Canggih Baru Senilai Rp 242 Triliun di Texas

Aksi tersebut adalah yang kali pertama terjadi di perusahaan tersebut. Sebab, selama ini, perusahaan tersebut tidak punya serikat pekerja.

Betapa tidak, Samsung Electronics berhasil membungkam embrio serikat pekerja selama hampir 50 tahun dengan berbagai taktik yang sering kali dianggap kejam oleh para kritikus.

Pendiri perusahaan, Lee Byung-chul, yang meninggal pada 1987, secara tegas menentang serikat pekerja dan menyatakan tidak akan pernah mengizinkannya. Namun, perubahan besar terjadi pada 2019 ketika serikat pekerja efektif pertama dibentuk di Samsung Electronics.

Lee Jae-yong, CEO Samsung Electronics yang juga cucu sang pendiri, mengakhiri prinsip larangan serikat pekerja pada 2020. Kebijakan ketenagakerjaan Samsung, menurut Lee, gagal memenuhi tuntutan perubahan zaman. Namun, pernyataan itu tampaknya belum cukup untuk menyelesaikan ketegangan yang ada antara manajemen dan serikat pekerja.

Gaji Seret! Karyawan Samsung Langsung Mogok Masal Tanpa Batas Waktu. Ini adalah kelompok karyawan yang mencoba berdialog dengan manajemen.-Jung Yeon-je-

Serikat pekerja Samsung beranggota lebih dari 30 ribu karyawan. Itu lebih dari seperlima total tenaga kerja di sana.

Dengan jumlah anggota yang begitu besar, aksi mogok kerja itu berpotensi mengancam keberlangsungan produksi Samsung di masa depan. Meski demikian, seorang juru bicara Samsung mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa pemogokan tersebut enggak ngefek. "Samsung Electronics akan memastikan tidak ada gangguan yang terjadi pada jalur produksi," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa perusahaannya tetap berkomitmen untuk bernegosiasi dengan iktikad baik.

Namun, serikat pekerja memiliki pandangan berbeda. Mereka mengatakan bahwa produksi Samsung Electronics sudah mulai terusik. Makin lama mogoknya, perusahaan akan menanggung kerugian yang lebih besar. "Pada akhirnya, mereka akan berlutut dan datang ke meja perundingan. Kami yakin akan kemenangan," kata pernyataan resmi serikat pekerja.

BACA JUGA : Samsung Spill Galaxy Ring di Galaxy Unpacked 2024, Cincin Pintar untuk Kesehatan

Negosiasi antara serikat pekerja dan manajemen telah berlangsung sejak Januari. Namun kedua belah pihak belum menemukan titik temu. Para pekerja menolak tawaran kenaikan gaji sebesar 5,1 persen. Mereka juga menuntut perbaikan sistem cuti tahunan serta bonus berbasis kinerja yang lebih transparan.

Serikat pekerja juga menuduh manajemen Samsung menghalangi upaya mogok kerja tersebut. Samsung dituding enggan terlibat dalam dialog yang positif.

Sumber: